Minggu, 13 Juli 2014

Pemenang Piala Dunia
  • 2014
Brazil, 2014
Jerman berhasil menambah satu trofi Piala Dunia mereka usai mengalahkan Argentina di final pertama dalam 24 tahun terakhir. Sukses Die Mannschaft ini kian menegaskan sebuah siklus dalam sejarahnya di Piala Dunia.

Gol tunggal Mario Goetze di Maracana dinihari WIB tadi pada menit 113 sudah cukup mengantarkan Jerman merengkuh trofi Piala Dunia keempat mereka.

Sebelum ini Jerman juara di tahun 1954, 1974, dan 1990. Dari angka-angka itu bisa dilihat bahwa mereka membutuhkan waktu yang cukup lama, minimal 20 tahun, untuk menambah bintang di jerseynya.

Diawali tahun 1954 saat Jerman Barat mengalahkan Hungaria 3-2 di final, gelar kedua didapat saat Jerbar menundukkan Belanda 2-1 di final 1974. 16 tahun tak jadi juara, Italia 1990 jadi saksi gol tunggal Andreas Brehme yang memberi mereka titel ketiga.

Setelah itu Jerman kerap gagal menambah trofi Piala Dunianya meski sempat masuk ke final pada 2002 dan dua kali lolos ke semifinal di 2006 serta 2010, sampai akhirnya di 2014 ini bintang keempat berhak ditempelkan di jersey mereka.

Jika menilik siklus tersebut maka kemungkinan besar Jerman baru bisa juara dunia lagi di tahun 2034. Cukup lama bukan?

Statistik lain dari Opta adalah Jerman menyamai Brasil dan Italia dalam hal rentang waktu meraih trofi keempat mereka di Piala Dunia, yakni 24 tahun.

Brasil sendiri setelah meraih titel ketiga di tahun 1970, baru bisa juara lagi di 1994. Lalu Italia merengkuh trofi keempat di tahun 2006 setelah terakhir kali berjaya tahun 1982.












































Tuan rumah: Brazil
Jumlah peserta: 32
Juara: Jerman
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol:
Rata-rata gol:
Total penonton:
Rata-rata penonton:
Tim paling fairplay : Kolombia
Topskorer: James  Rodríguez (kolombia) 6 gol
Topassist: J. Cuadrado (kolombia) 4 assist
Pemain terbaik: Lionel Messi (Argentina)
Pemain muda terbaik: Paul Pogba (Prancis)
Kiper terbaik: Manuel Neur (germany)


  • 2010
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/afsel20101.jpg
Sepakbola dunia mencatatkan sejarahnya yang baru. Benua Afrika terpilih menjadi negara penyelenggara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Afrika Selatan menghelar turnamen terbesar sejagat raya itu dari 11 Juni hingga 11 Juli 2010.

Khusus kali itu FIFA memang hanya mengijzinkan negara-negara Afrika untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah. Afsel menjadi pemenangnya setelah mengalahkan pesaing terberatnya, Mesir dan Maroko.

Di Piala Dunia kali ini juga lahir juara baru. Spanyol tampil sebagai kampiun, persis dua tahun setelah menjuarai Piala Eropa yang diadakan di Polandia & Ukraina.

Tim Matador berhasil membuktikan keberhasilannya dalam pengembangan sepakbolanya dengan mengalahkan Belanda di partai final. La Furia Roja menang dengan skor tipis 1-0, lewat gol Andres Iniesta di menit 116!

Gelaran Piala Dunia kali ini dinobatkan sebagai turnamen dengan tingkat kompetisif yang sangat tinggi, karena sejak babak kualifikasi diikuti oleh 204 dari 208 negara anggota FIFA.

Afrika Selatan tak main-main pada Piala Dunia pertamanya. Mereka membangun 5 stadion bertaraf internasional baru. Pihak pemerintah sampai menggelontorkan 1 miliar dolar untuk membangun stadion baru, memperbaiki stadion lama dan juga memperbaiki infrastruktur penunjang lainnya.

Hanya saja, perjalanan timnas tuan rumah tidak mulus. Mereka harus terhenti di fase grup, setelah hanya mampu mengoleksi 4 poin dari satu kemenangan, satu kekalahan dan sekali seri. Bersama Prancis, Meksiko dan Uruguay di Grup A, mereka menempati posisi ketiga.

Uruguay tampil impresif di turnamen kali ini. Gemilangnya permainan Diego Forlan, membuat mereka mampu melaju hingga babak semifinal, sebelum dihentikan Belanda dengan skor 2-3. Forlan terpilih sebagai pemain terbaik turnamen.

Penyerang Jerman Thomas Mueller terpilih sebagai pemain muda terbaik dan juga memperoleh trofi Sepatu Emas. Walaupun koleksi golnya sama seperti Forlan, Wesley Sneijder dan David Villa --sebanyak 5 gol-- tapi ia mendapat nilai plus dari jumlah assist-nya. Iker Casillas melengkapi gelar juara Spanyol dengan menjadi kiper terbaik.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/afsel2010-2.jpg

Tuan rumah: Afrika Selatan
Jumlah peserta: 32
Juara: Spanyol
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 145
Rata-rata gol: 2,27
Total penonton: 3.178.856
Rata-rata penonton: 49,670
Topskorer: Diego Forlan, Wesley Sneijder, David Villa 5 gol
Pemain terbaik: Diego Forlan
Pemain muda terbaik: Thomas Mueller
Kiper terbaik: Iker Casillas






  • 2006
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/jerman20061.jpg
Piala Dunia untuk kedua kalinya diselenggarakan di Jerman, setelah yang pertama di tahun 1974. Jika empat tahun sebelumnya Jerman menembus final tapi kalah dari Brasil, di kandang sendiri mereka harus puas sampai di babak semifinal usai dihentikan Italia, yang kemudian tampil sebagai juara.

Dengan diikuti oleh 198 negara dari seluruh dunia di babak kualifikasi, jumlah peserta dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Namun peserta di putaran final masih sama dengan Piala Dunia sebelum-sebelumnya, yaitu 32.

Sebanyak 12 stadion ditunjuk oleh FIFA untuk menggelar pertandingan pada Piala Dunia kali ini. FIFA juga mengeluarkan aturan baru, bahwa stadion yang namanya terkait sponsor, harus diubah menjadi Stadion FIFA World Cup. Stadion yang diubah namanya adalah Signal Iduna Park di Dortmund dan Allianz Arena di Munich. Olympiastadion di kota Munich urung dipergunakan karena FIFA hanya mengizinkan satu kota diwakili satu stadion.

Para peserta di putaran final dibagi ke dalam 8 grup. Tim yang berhasil meraih posisi 1 dan 2 akan lolos ke babak selanjutnya. Di babak kedua para peserta menjalani fase knocked out, di mana tim yang kalah akan langsung tersingkir.

Yang menarik dari gelaran Piala Dunia ini adalah banyaknya jumlah kartu yang dikeluarkan oleh wasit. Total para pengadil lapangan hijau mengeluarkan 345 kartu kuning dan 28 kartu merah. Kejadian unik terjadi ketika wasit asal Inggris, Graham Poll, memberi tiga kartu kuning kepada pemain Kroasia, Josip Simunic, dalam pertandingan melawan Australia. Hanya saja, saat mengacungkan kartu kuning kedua, Poll tidak otomatis melayangkan kartu merah. Barulah di kartu kuning ketiga ia mengeluarkannya. FIFA lalu meniadakan kartu kuning yang kedua, dan Poll tidak lagi dipakai untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Tak lama setelah Piala Dunia selesai, Poll mundur dari pentas internasional.

Tim-tim unggulan masih mendominasi. Italia, Jerman, Portugal dan Prancis masih terlalu tangguh bagi tim peserta lainnya. Keempat tim tersebut mampu melaju hingga babak semifinal. Italia bertemu tuan ruman Jerman, Prancis menghadapi Portugal.

Italia mampu mempermalukan tuan rumah Jerman dan lolos ke final. Bermain tanpa gol hingga waktu usai, Jerman tak mampu membendung dua gol Gli Azzurri yang dilesakkan Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero di menit-menit terakhir babak tambahan.

Sang penantang Italia di partai final, Prancis, berhasil pula mengandaskan Cristiano Ronaldo dkk dengan skor 1-0. Gol tunggal Les Bleus dicetak oleh Zinedine Zidane melalui titik putih.

Dipimpin oleh wasit asal Argentina Horacio Elizondo, partai puncak dilangsungkan di Olympiastadion di kota Berlin. Pertandingan berjalan seru, kedua tim saling adu serang. Skor 1-1 menutup babak kedua, pertandingan dilanjutkan ke babak extra time.

Di menit-menit akhir terjadi hal yang sangat mengejutkan dan akan selalu dikenang. Zidane menanduk dada Marco Materazzi yang mengakibatkan kartu merah baginya. Italia akhirnya juara setelah menang lewat adu penalti.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/jerman2006-2.jpg

Miroslav Klose menjadi pencetak gol terbanyak dengan 5 gol. Zidane, walaupun membuat "noda" di laga final, tetap dinobatkan sebagai pemain terbaik. Ia pun langsung pensiun dari sepakbola.

Tuan rumah: Jerman
Jumlah peserta: 32
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 147
Rata-rata gol: 2,3
Total penonton: 3.359.439
Rata-rata penonton: 52.491
Topskorer: Miroslav Klose 5 gol
Pemain terbaik: Zinedine Zidane
Pemain muda terbaik: Lukas Podolski
Kiper terbaik: Gianluigi Buffon
  • 2002
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/korea20021.jpg
Piala Dunia 2002 dilangsungkan di Korea Selatan dan Jepang dari tanggal 31 Mei sampai 30 Juni 2002. Turnamen ini berhasil dimenangi Brasil setelah mengalahkan Jerman 2-0 di final.

Korea dan Jepang ditunjuk FIFA sebagai penyelenggara pada bulan Mei 1996 di Zurich, Swiss. Boleh dibilang ajang akbar kali ini merupakan yang "serba pertama". Ini adalah pertama kalinya dua negara ditunjuk untuk menyelenggarakan Piala Dunia dan otomatis tiga negara langsung lolos ke putaran final yaitu Korea, Jepang, dan juara bertahan Brasil. Pagelaran ini juga merupakan Piala Dunia pertama di luar benua Amerika dan Eropa.

Format turnamen tidak berubah dari empat tahun sebelumnya dengan menyertakan 32 negara peserta. Yang baru tentu adalah hadirnya tim debutan. Negara yang mengawali penampilannya kali ini adalah China, Ekuador, Senegal, dan Slovenia.

Kejutan yang selalu mewarnai tiap Piala Dunia tentu saja terhidang disini. Tim kuat dunia seperti Prancis, Portugal, dan Argentina tersingkir di babak awal. Nasib Prancis boleh dibilang paling tragis di antara yang lain.

Datang sebagai juara bertahan, Tim Ayam Jantan berhasil mengulangi catatan buruk Argentina di Piala Dunia 1990, kalah di partai pembuka. Lagi-lagi tim debutan dari Afrika yang melakukannya, Senegal. Ulah El Hadji-Diouf dkk benar-benar tamparan keras bagi sang juara bertahan. Les Bleus pun harus mengakhiri Piala Dunia kali ini di posisi juru kunci Grup A di bawah Denmark, Senegal, dan Uruguay.

Juara dunia tiga kali Italia tunduk di tangan Korea 2-1 di pertandingan yang cukup menegangkan di babak perdelapan final. Tim "Negeri Ginseng" unggul lewat gol emas Ahn Jung Hwan yang saat itu bermain di klub Italia, Perugia. Kemenangan ini mengantar tuan rumah melaju ke perempat final.

Jerman yang menjadi finalis mencatat skor mencengangkan setelah menang 8 gol tanpa balas atas Arab Saudi di penyisihan grup. Hakan Sukur mewarnai kejuaraan kali ini lewat gol tercepat sepanjang sejarah Piala Dunia saat timnya Turki mengalahkan Korea di perebutan tempat ketiga. Sukur mencetak gol hanya 11 detik setelah peluit awal berbunyi. Anak asuh Senol Gunes ini akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-2.

Bintang Brasil Ronaldo yang baru sembuh dari cedera panjang mencuri perhatian di Piala Dunia kali ini. Ia menjadi pencetak gol terbanyak dan menjadi penentu kemenangan Brasil di final. Delapan gol yang ia cetak menjadi penyegar Piala Dunia karena sejak tahun 1978 para topskor hanya mencetak enam gol.

Kiper Jerman Oliver Khan merengkuh dua gelar sekaligus yaitu pemain terbaik dan kiper terbaik. Sayangnya ia hanya membawa "Tim Panzer" untuk kali keempat menjadi finalis setelah 1966, 1982, dan 1986.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/korea2002-2.jpg

Tuan rumah: Korea-Jepang
Jumlah peserta: 32
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 161
Rata-rata gol: 2,52
Total penonton: 2.705.134
Rata-rata penonton: 42.268
Topskorer: Ronaldo (BRA) 8 gol
Pemain terbaik: Oliver Kahn (GER)
  • 1998
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/prancis19981.jpg
Prancis menjadi penyelenggara Piala Dunia 1998. Ini adalah kali kedua bagi negara ini setelah 1938. Sudah pun jadi tuan rumah, mereka juga keluar sebagai juara setelah mengandaskan Brasil 3-0 di final.

Prancis yang mengalahkan Maroko untuk menjadi tuan rumah menyelenggarakan event akbar ini di sepuluh stadion di sembilan kota. Satu stadion bahkan sengaja dibangun untuk pagelaran partai puncak, yaitu Stade de France.

Format kejuaraan kali ini berubah dari sebelumnya. Jumlah tim menjadi lebih besar. FIFA memberikan jatah 32 negara untuk berpartisipasi, termasuk tuan rumah. 32 tim ini dibagi dalam delapan grup. Hanya juara dan runner-up grup yang mendapat tiket berlaga di 16 besar.

Sistem gol emas pertama kali diberlakukan di sini, di mana setiap tim yang pertama kali mencetak gol di babak tambahan langsung dinyatakan sebagai pemenang tanpa menunggu waktu usai.

Seperti Piala Dunia sebelumnya yang selalu diisi "muka" baru. Prancis 1998 kedatangan Kroasia, Jamaika, Jepang, dan Afrika Selatan sebagai debutan. Kroasia bahkan membuat kejutan dengan menjadi terbaik ketiga di turnamen.

Bintang-bintang baru muncul di ajang kali ini. Anak muda dari Liverpool Michael Owen mengejutkan dunia dengan penampilannya. Ia mencetak gol indah di 16 besar saat Inggris kontra Argentina. Davor Suker memimpin Kroasia sampai semifinal dan mencetak enam gol, terbanyak sepanjang turnamen. Dan yang paling spektakuler adalah penampilan playmaker tim Les Bleus, Zinedine Zidane. Kegemilangan sepanjang turnamen ditutup dengan dua golnya di final yang meruntuhkan Brasil.
http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/prancis1998-2.jpg

Selain itu beberapa kasus juga muncul. Gelandang Inggris David Beckham dikecam di negaranya karena dituduh sebagai penyebab kekalahan timnya atas Argentina. Ia mengganjal pemain Argentina Diego Simeone dan diberi kartu merah oleh wasit Denmark Kim Milton Nielsen. Ada juga kasus striker Brasil Ronaldo yang dikabarkan terkena epilepsi semalam sebelum final.

Walaupun dirundung masalah dan timnya kalah di final, Ronaldo tetap dinobatkan FIFA sebagai pemain terbaik ajang ini. Sedangkan Lev Yashin Award untuk kiper terbaik digondol kiper Prancis Fabien Barthez.

Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 32
Juara: Prancis
Jumlah pertandingan: 64
Jumlah gol: 171
Rata-rata gol: 2,67
Total penonton: 2.785.100
Rata-rata penonton: 43.517
Topskorer: Davor Suker (CRO) 6 gol
Pemain terbaik: Ronaldo (BRA)






  • 1994
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/usa19941.jpg
Piala Dunia 1994 berlangsung di negara yang boleh dibilang bukan negara sepakbola, Amerika Serikat (AS). Brasil menjadi jawara setelah menundukkan Italia lewat adu penalti dengan skor 3-2, setelah bermain tanpa gol di waktu normal dan tambahan.

Keputusan FIFA pada tahun 1988 dengan menunjuk AS sebagai tuan rumah mengejutkan banyak pihak karena sepakbola bukan olahraga populer di kalangan masyarakat AS, kecuali yang merupakan imigran dari Amerika Latin. Walaupun demikian ajang kali ini sukses menarik penonton.

Total penonton langsung yang menyaksikan piala dunia ini terhitung 3,6 juta pasang mata. Walaupun mulai tahun 1998 jumlah tim peserta berkembang menjadi 32, rekor penonton ini setidaknya akan bertahan sampai tahun 2010 karena tahun 2006 ini diperkirakan hanya akan dipenuhi 3,5 juta orang.

Format kejuaraan tetap sama seperti di Italia empat tahun sebelumnya. Total 24 kesebelasan yang berlaga berakhir pada even kali ini karena di tahun 1998 peserta piala dunia akan menjadi 32 tim. Di turnamen kali ini untuk pertama kalinya peraturan baru FIFA yaitu setiap kemenangan dihargai dengan poin tiga digunakan.

Cukup banyak pemain yang bersinar kali ini. Georghe Hagi dan Hristo Stoitchkov adalah di antaranya. Keduanya ini membawa negara mereka, Rumania dan Bulgaria, ke tempat tertinggi sepanjang keikutsertaan di Piala Dunia. Rumania melaju ke perempat final setelah menundukkan Argentina 3-2, dan Bulgaria mengalahkan juara bertahan Jerman untuk maju ke semifinal.

Brasil dan Italia kembali bertemu di final sejak 1970. Berbeda dengan saat itu di mana partai puncak berlangsung seru dan menghasilkan lima gol, laga akhir kali ini juga menghasilkan lima gol tetapi semuanya dari titik penalti. Permainan yang diharapkan seru dengan tidak terjadi. Bahkan kedua negara cenderung bertahan untuk memaksakan adu penalti.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/usa1994-2.jpg

Nigeria, Yunani, dan Arab Saudi mencatat namanya dalam sejarah Piala Dunia. Ketiganya menjadi negara yang memulai debut di ajang sepakbola paling bergengsi ini.

Oleg Salenko dari Rusia bersama Stoitchkov meraih Sepatu Emas setelah mencetak enam gol. Sedangkan pemain terbaik yang mendapatkan Bola Emas adalah Romario dari Brasil. Penghargaan Lev Yashin untuk kiper terbaik untuk kali pertama diberikan kepada kiper Belgia Michel Preud'homme.

Kabar baik dan kabar buruk mewarnai kejuaraan ini. Salenko mencatatkan namanya dalam sejarah setelah mencetak lima gol dalam satu partai piala dunia saat Rusia mengalahkan Kamerun 6-1. Sedangkan pemain Kolombia Andres Escobar menemui ajal karena dibunuh beberapa hari setelah ia mencetak gol bunuh diri saat timnya menghadapi tuan rumah AS.

Tuan rumah: Amerika Serikat
Jumlah peserta: 14
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 141
Rata-rata gol: 2,71
Total penonton: 3.587.538
Rata-rata penonton : 68.991
Topskorer: Igor Salenko (RUS), Hristo Stoichkov (BUL) 6 gol
Pemain terbaik: Romario (BRA)


  • 1990
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/italia19901.jpg
FIFA mengetok palunya di tahun 1984 sebagai tanda penunjukan Italia sebagai tuan rumah Piala Dunia tahun 1990. Ini merupakan pesta Piala Dunia kedua di "Negeri Pizza" itu, setelah mereka menyelenggarakan event yang sama 56 tahun sebelumnya.

Jerman menjadi negara ketiga yang menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali setelah Brasil dan Italia. Franz Beckenbauer juga menyusul prestasi Mario Zagallo yang menjadi kampiun Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih. Bahkan "Der Kaizer" menjadi orang pertama yang menjadi juara dunia sebagai kapten tim dan pelatih.

Format kejuaraan kali ini tetap sama seperti empat tahun sebelumnya. 24 kesebelasan yang lolos kualifikasi dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju ke 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Tiga negara untuk pertama kalinya dalam sejarah lolos ke turnamen kali ini, diantaranya Kosta Rika, Republik Irlandia, dan Uni Emirat Arab.

Kekecewaan boleh dibilang menjadi kata pembuka Piala Dunia ini. Juara bertahan Argentina takluk di tangan Kamerun di partai awal lewat sundulan Francois Omam-Biyik. "The Indomitable Lions" menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke perempat final sebelum ditekuk Inggris dan pemainnya Roger Milla mencatatkan dirinya sebagai pencetak gol tertua Piala Dunia di usia 38 tahun 20 hari -- rekor ini dipecahkan lagi olehnya empat tahun kemudian.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/italia1990-2.jpg

Argentina yang dapat kembali dari kekalahannya mengulangi sukses 1986 dengan melaju ke partai puncak. Mereka mengalahkan musuh bebutannya Brasil di 16 besar, dan di semifinal menjadi tim pertama yang menjebol gawang Italia yang dikawal Walter Zenga, dan menang lewat adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan tambahan. Kiper Argentina, Sergio Goychochea, menjadi pahlawan di partai ini dengan menggagalkan dua penalti anak asuh Azeglio Vicini.

Di final Jerman mengalahkan Argentina dengan skor 1-0, yang gol tersebut diciptakan Andreas Brehme dari titik penalti, sekaligus membalaskan dendam mereka di final empat tahun lalu di Meksiko.

Salvatore "Toto" Schillaci mengobati kekecewaan Italia dengan merebut gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak dengan enam gol. Takjubnya, prestasi ini diraih Toto walau ia baru sekali memperkuat Italia sebelum turnamen dimulai.

Ajang kali ini boleh dibilang tidak spektakuler sekaligus paling menyedihkan. Rata-rata gol per pertandingan merupakan yang terendah sepanjang sejarah Piala Dunia, ditambah lagi koleksi 16 kartu merah sepanjang turnamen oleh para pemain. Finalnya pun disebut partai antiklimaks karena diselesaikan oleh satu gol dari titik putih.

Permainan bertahan dan tekel-tekel keras menjadi ciri hampir semua tim yang bertanding. Dalam sistem gugur banyak tim yang cenderung bermain aman sampai 120 menit dan mengharapkan adu penalti daripada mengambil risiko dengan menyerang.

Argentina menjadi salah satu contoh, menjadi juara kedua dengan hanya mencetak lima gol dari tujuh pertandingan. Jerman yang menjadi juara merupakan sedikit tim yang memilih pola menyerang dalam setiap partainya.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/italia1990-3.jpg

Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta : 24
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 115
Rata-rata gol: 2,21
Total penonton: 2.517.348
Rata-rata penonton: 48.411
Topskorer : Salvatore Schilacci (ITA) 6 gol
Pemain terbaik: Salvatore Schilacci









  • 1986
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/meksiko19861.jpg
Piala Dunia 1986 diadakan di Meksiko mulai 31 Mei sampai 29 Juni. Kejuaraan kali ini dimenangi oleh Argentina setelah menundukkan Jerman Barat di final dengan skor 3-2.

Awalnya tuan rumah turnamen kali ini merupakan jatah Kolombia. Tetapi karena Kolombia menyatakan ketidaksanggupannya pada tahun 1982, maka FIFA kembali memilih tuan rumah. Meksiko lebih dipilih sebagai pengganti tahun 1983 di Stockholm, Swedia dibandingkan Kanada dan Amerika Serikat. Ini merupakan Piala Dunia kedua Meksiko setelah tahun 1970. Gempa bumi yang sempat terjadi tahun 1985 tidak mengurungkan niat Negeri Sombrero untuk menyelenggarakan turnamen akbar ini.

Format kompetisi kali ini berbeda dari tahun 1982. 24 tim yang lolos kualifikasi dibagi dalam enam grup. 16 tim terbaik maju ke 16 besar yang menggunakan sistem gugur. Belajar dari kasus Jerman dan Austria yang merugikan Aljazair empat tahun sebelumnya, maka partai terakhir penyisihan grup dimainkan secara bersamaan.

Ajang kali ini boleh dibilang sebagai Piala Dunia-nya Diego Armando Maradona. Maradona yang sedang berada di puncak performanya membawa Argentina sebagai juara. Penampilannya yang paling berkesan adalah di perempat final saat Tim Tango menundukkan Inggris lewat dua golnya. Gol pertama dikenang dunia sebagai "Gol Tangan Tuhan". Yang kedua dicetak Maradona lewat dribble spektakuler melewati lima pemain Inggris. Gol ini bahkan disebut-sebut sebagai gol abad 20.

Prancis menjadi tim yang bersinar di turnamen kali ini. Les Bleus menunjukkan kelasnya dengan menundukkan juara bertahan Italia 2-0. Setelah itu mereka menekuk Brasil lewat suatu partai yang disebut-sebut pertandingan terbaik sepanjang masa. Michel Platini dkk memperlihatkan kehebatannya dan kiper Joel Bats menjadi pahlawan dalam adu penalti yang berakhir dengan skor 4-3. Namun akhirnya keperkasaan Prancis dihentikan oleh Jerman di semifinal.

Jerman yang kembali lagi ke final setelah 1982 kali ini harus mengulang lagi kekecewaannya. Di partai puncak yang berlangsung di Stadion Azteca pemain Jerman tidak dapat menghentikan langkah Maradona yang menjadi inspirator Argentina. Skor 2-2 yang bertahan sampai tujuh menit sebelum peluit akhir, harus berubah setelah ujung Jorge Burruchaga merobek gawang Harald Schumacher. Skor 3-2 untuk anak asuh Carlos Bilardo.

Gary Lineker dari Inggris merebut Sepatu Emas setelah mengumpulkan enam gol sepanjang kejuaraan. Sedangkan gelar pemain terbaik tak pelak lagi jatuh ke tangan El Pibe de Oro, Maradona.

Pada event kali ini Kanada dan Irak mengawali kiprah mereka di Piala Dunia. Tetapi keduanya tersingkir di fase grup setelah tak pernah menang dari tiga partai yang dimainkan.

Untuk masalah disiplin, pemain Uruguay, Jose Batista, mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pemain tercepat yang dikartumerahkan karena terjadi belum genap satu menit laga negaranya kontra Skotlandia berlangsung.

Tuan rumah: Meksiko
Jumlah peserta: 121 (24 di putaran final)
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 132
Rata-rata gol: 2,54
Total penonton: 2.407.431
Rata-rata penonton: 46.297
Topskorer: Gary Lineker (ENG) 6 gol
Pemain terbaik: Diego Maradona











  • 1982
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/spanyol19821.jpg


Piala Dunia 1982 yang merupakan Piala Dunia ke-12, berlangsung di Spanyol. Italia menjadi juara dunia ketiga kalinya setelah mengalahkan Jerman Barat 3-1 di final.

Negeri Matador menyelenggarakan Piala Dunia kali ini di 15 stadion yang tersebar di ranah Spanyol. Total 52 pertandingan yang dimainkan menghasilkan 146 gol sepanjang kejuaraan.

Format turnamen kali ini berbeda dengan 1978. Untuk pertama kalinya 24 tim mengikuti putaran final. Dua tim terbaik dari enam grup masuk ke babak kedua di mana yang lolos masuk lagi dalam empat grup yang terdiri dari tiga negara. Juara tiap grup langsung maju ke semifinal. Pengembangan jumlah tim yang dilakukan FIFA dilakukan untuk memberikan kesempatan pada negara lain kesempatan berpartisipasi seperti yang didapat Aljazair, Kamerun, dan Kuwait.

Predikat tim debutan disandang Aljazair, Kamerun, Honduras, Kuwait, dan Selandia Baru. Kamerun bahkan berhasil menahan imbang tim kuat Polandia dan Argentina walaupun mereka tidak berhasil lolos dari babak penyisihan grup.

Brasil datang sebagai tim favorit juara. Sepakbola menyerang yang diperagakan Zico, Socrates, Falcao, Eder membuat mereka disebut-sebut akan mengulangi prestasi tahun 1970. Namun tusukan tim kuning-biru ini tidak mempan saat bertemu tim catenaccio Italia. Tim Samba takluk atas Gli Azzurri 3-2 di ronde kedua.

Partai semifinal mempertemukan Italia lawan Polandia dan Jerman lawan Prancis. Grzegorz Lato dkk bertekuk lutut di tangan Italia lewat dwigol Paolo Rossi. Sedangkan Jerman harus memainkan babak adu penalti sebelum melangkahi tim "Ayam Jantan".
http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/spanyol1982-2.jpg

Di partai puncak Jerman yang bermain ekstra di partai sebelumnya tak bisa menghadang laju Italia. Gol Rossi, Marco Tardelli, dan Alessandro Altobelli hanya bisa dijawab oleh satu gol Paul Breitner tujuh menit sebelum usai di final yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu.

Kiper Italia Dino Zoff mengukir namanya sebagai pemain tertua yang memenangi Piala Dunia. Sedangkan penyerangnya Rossi menjadi pemain tertajam dengan torehan enam gol. Ia juga menjadi pemain terbaik sepanjang turnamen.

Tuan rumah: Spanyol
Jumlah peserta: 24
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 52
Jumlah gol: 146
Rata-rata gol: 2,81
Total penonton: 1.856.277
Rata-rata penonton: 35.698
Topskorer: Paolo Rossi (ITA) 6 gol








  • 1978
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/argentina19781.jpg
Piala Dunia 1978 berlangsung di Argentina dari tanggal 1 Juni sampai 25 Juni. Di final, tuan rumah berhasil mengalahkan finalis Piala Dunia 1974 Belanda dengan skor 3-1 lewat perpanjangan waktu.

FIFA memberikan kesempatan bagi Argentina untuk menjadi penyelenggara pada bulan Juli 1966. Sebenarnya mereka merupakan kandidat tuan rumah 1970, tetapi karena Meksiko yang menyelenggarakan Olimpiade 1968 telah membangun stadion sepakbola, maka kesempatan itu diberikan pada Meksiko.

Kejuaraan kali ini merupakan yang kelima diadakan di benua Amerika. Tim Oranye Belanda sekali lagi gagal di partai puncak karena ditundukkan tim tuan rumah. Bila sebelumnya Gerd Muller dkk (Jerman) yang mengakhiri langkah Belanda, maka kali ini giliran Mario Kempes cs yang membuat Belanda menangis.

Format kejuaraan tidak mengalami perubahan dari tahun 1974. Tetap diikuti oleh 16 peserta yang dibagi dalam empat grup. Dua tim terbaik dari tiap grup digabungkan lagi dalam dua grup. Juara grup langsung masuk ke final dan runner-up hanya mempunyai peluang menjadi juara ketiga.

Kontroversi tak lepas dari kejuaraan kali ini terutama saat Albiceleste menghadapi Peru di pertandingan akhir grup putaran kedua. Argentina harus mengalahkan Peru dengan setidaknya memasukkan empat gol agar dapat maju ke final. Ini harus dilakukan Daniel Passarella dkk karena saingan terdekatnya Brasil sebelumnya telah menang 3-1 atas Polandia.

Kontroversinya terletak pada fakta bahwa kiper Peru Ramon Quiroga adalah kelahiran Argentina. Gawangnya yang hanya kebobolan enam gol dari lima pertandingan sebelumnya harus jebol enam kali hanya di partai ini. Padahal Argentina sendiri hanya mencetak total enam gol di pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Kemenangan 6-0 ini akhirnya mengantar Argentina ke final. Namun bagaimanapun, pemain kedua tim menyangkal telah "bermain sabun" untuk keuntungan si biru langit-putih.

Final yang berlangsung di Stadion Monumental kota Buenos Aires berlangsung penuh gemuruh. Partai yang dipimpin wasit Sergio Gonella dari Italia harus berlanjut ke perpanjangan waktu karena dalam 90 menit kedua tim bermain imbang 1-1.

Di babak tambahan ini menjadi bencana bagi tim Oranye karena Argentina berhasil menambah dua gol sehingga anak asuh Ernst Happel ini kembali harus pulang ke negaranya dengan tangan hampa. Argentina merebut Piala Dunia pertama mereka dan bergabung bersama Uruguay, Italia, Jerman, Brasil, dan Inggris sebagai tim-tim juara dunia.

Di perebutan tempat ketiga Brasil menang atas Italia 2-1. Dua gol Tim Samba diciptakan Nelinho dan Dirceu, sedangkan gol balasan Azzurri dicetak Franco Causio.

Kempes yang mencetak dua gol di final berhasil menggondol Sepatu Emas berkat enam gol yang dibuatnya, yang menjadikannya sebagai topskorer.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/argentina1978-2.jpg

Tuan rumah: Argentina
Jumlah peserta: 16
Juara: Argentina
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 102
Rata-rata gol: 2,68
Total penonton: 1.610.215
Rata-rata penonton: 42.374
Topskorer: Mario Kempes (ARG) 6 gol
  • 1974
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/jerman19741.jpg
Piala Dunia 1974 berlangsung di Jerman Barat. Kesebelasan tuan rumah berhasil menjadi juara dunia setelah di final mengandaskan negara tetangganya Belanda dengan skor 2-1.

Jerman Barat menjadi penyelenggara setelah dipilih oleh FIFA di tahun 1966. Trofi baru dibuat untuk menggantikan Jules Rimet yang sudah menjadi milik Brasil untuk selama-lamanya. Piala baru ini diberi nama Piala Dunia FIFA yang dirancang oleh orang Italia bernama Silvio Gazzaniga.

Format kejuaraan mengalami perubahan dari tahun 1970. Walau masih tetap diikuti oleh 16 peserta yang dibagi dalam empat grup, namun babak lanjutannya mengalami perubahan. Dua tim terbaik dari tiap grup dibagi lagi dalam dua grup. Juara grup langsung masuk ke final dan runner-up hanya punya peluang menjadi juara ketiga.

Di putaran pertama bau politik bercampur dalam pertandingan Jerman Barat melawan tetangganya Jerman Timur. Duel dua negara berbeda ideologi ini dimenangi Timur 1-0. Juara bertahan Brasil yang datang tanpa Pele hanya berhasil menempati posisi kedua dib awah Yugoslavia setelah kalah selisih gol.

Pada kejuaraan kali ini mata dunia terpaling pada tim Belanda. Di bawah pelatih Rinus Michels, "Negeri Tulip" memperagakan gaya total football yang sangat menarik. Sistem ini membuat permainan lebih hidup. Setiap pemain tidak terpaku di posisinya. Semua dapat berotasi sehingga gelandang dapat berubah peran menjadi penyerang atau bek. Gaya Belanda ini ditunjang oleh apiknya permainan Johan Cruijff yang menjadi komandan lapangan.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/jerman1974-2.jpg

Tim kuat Brasil dan Argentina sendiri tidak dapat menghentikan langkah "Negeri Kincir Angin" di putaran kedua. Oranye maju ke partai akhir menghadapi tuan rumah Jerman yang unggul atas Polandia, Swedia, dan Yugoslavia.

Di final yang berlangsung di Stadion Olimpiade Muenchen, Belanda unggul cepat di menit kedua lewat penalti Johan Nesskens. Tapi di menit 25 Jerman dapat membalas juga dari titik putih lewat sepakan Paul Breitner. Dua menit sebelum turun minum Gerd Mueller membawa Tim Panzer unggul setelah menjebol gawang Jan Jongbloed.

Skor 2-1 bertahan sampai usai dan Jerman berhasil merebut gelar dunia kedua didepan publiknya sendiri. Gelar yang dinanti sejak terakhir tahun 1954 ini membuat Jerman menyamai rekor dua gelar Italia.

Polandia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Brazil. Pemainnya Grzegorz Lato menjadi yang tertajam sepanjang turnamen dengan torehan tujuh gol. Gerd Mueller sendiri mencetak empat gol sehingga total golnya di Piala Dunia menjadi 14, satu lebih banyak dari pemain Prancis Just Fontaine.

Tuan rumah: Jerman Barat
Jumlah peserta: 16 (putaran final)
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 38
Jumlah gol: 97
Rata-rata gol: 2,55
Total penonton: 1.774.022
Rata-rata penonton: 46.685
Topskorer: Grzegorz Lato (POL) 7 gol


  • 1970
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/meksiko19701.jpg
Piala Dunia 1970 kembali berlangsung di benua Amerika setelah berlangsung di Eropa empat tahun sebelumnya. Meksiko kali ini berkesempatan menggelar ajang sepakbola terakbar ini. Brasil menggondol Piala Dunia ketiga mereka setelah mengalahkan Italia di final 4-1.

Permainan yang mengalir dengan indah hadir kembali. Tak ada permainan keras menjurus kasar seperti tahun 1962 dan 1966. Tak ada satu pun kartu merah yang dikeluarkan wasit. Bahkan dikatakan inilah "Piala Dunia terbaik sepanjang masa". Tim Samba Brasil yang diperkuat Pele, Jairzinho, Rivelino, Tostao disebut-sebut sebagai tim terbaik yang pernah ada.

Format turnamen tetap sama dengan 1966. Ke-16 tim peserta dibagi dalam empat grup. Dua terbaik dari masing-masing grup melaju ke perempat final yang dilakukan dengan sistem gugur.

Brasil benar-benar menjadi juara sejati di ajang kali ini. Mereka tak pernah kalah ataupun bermain imbang di setiap laga yang dimainkan. Pelatih Mario Zagallo benar-benar pandai dalam meramu bakat-bakat hebat dalam timnya. Pele alias Edson Arantes do Nascimento mengulang sukses di tahun 1958 dan 1962 dan menjadi satu-satunya pemain yang merengkuh tiga gelar Piala Dunia.

Brasil melewati penyisihan grup dengan mulus. Berada bersama juara bertahan Inggris, Brasil tak menemui hadangan berarti. Hanya satu aksi kiper Inggris Gordon Banks saat melawan anak-anak Zagallo yang sempat membuat orang Brasil terkejut. Satu sundulan keras Pele berhasil diselamatkan Banks dengan kecepatan mengagumkan karena ia berada di tiang dekat sebelum bergerak ke tiang jauh. Pele, yang sempat mengangkat tangan lantaran yakin pasti gol, tak percaya tandukannya dihalau Banks. Momen ini kemudian dinobatkan sebagai "penyelamatan abad ini".

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/meksiko1970-2.jpg

Di semifinal antara Jerman Barat dan Italia, kapten "Tim Panser" Franz Beckenbauer yang mendapat cedera tangan tetap memaksakan diri untuk bermain walaupun tangannya harus dibebat perban putih. Orang-orang di Jerman mengatakan bahwa pertandingan ini merupakan pertandingan abad ini (Jahrhundertspiel) dan sebuah tanda di Stadion Azteca Meksiko dibuat untuk mengenang pertandingan ini.

Di final tim Azzuri berhasil menahan Pele dkk di babak pertama. Pemain "Negeri Pizza" Roberto Boninsegna menyamakan kedudukan di menit 37 setelah Italia tertinggal pada menit 18 lewat gol Pele. Namun di paruh kedua, langkah Brasil sudah tak tertahankan lagi. Tim Samba berhasil menambah gol lewat Gerson, Jairzinho, dan Carlos Alberto untuk mengubah skor menjadi 4-1.

Dengan kemenangan ini Brasil berhak menyimpan Piala Jules Rimet untuk selama-lamanya. Dan Zagallo menjadi orang pertama yang memenangi Piala Dunia sebagai pemain dan pelatih.

Di lain pihak, bomber Jerman Gerd Muller menjadi pemain tertajam sepanjang turnamen dengan mengemas 10 gol. Dengan demikian ia berhak membawa pulang Sepatu Emas yang dipersiapkan untuk pencetak gol terbanyak.

Tuan rumah: Meksiko
Jumlah peserta: 71 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 95
Rata-rata gol: 2,97
Total penonton: 1.673.975
Rata-rata penonton: 52.666
Topskorer: Gerd Muller (GER) - 10 gol


  • 1966
http://images.detik.com/content/2014/04/23/1575/inggris19661.jpg
Setelah mengalahkan Jerman Barat dalam pemilihan tuan rumah untuk Piala Dunia 1966, Inggris kembali mempecundangi tim yang sama di partai final. Inggris menang secara kontroversial 4-2 dan menjadi juara pertama kalinya -- dan satu-satunya hingga kini.

Kejadian unik terjadi beberapa minggu sebelum Piala Dunia dimulai. Tropi Jules Rimet sempat dicuri ketika dipertunjukan dalam sebuah eksebisi bulan Mei di London. Untungnya beberapa hari sebelum babak kualifikasi dimulai, seekor anjing bernama Pickles menemukan tropi itu dalam keadaan terbungkus koran dan disembunyikan di bawah semak-semak di selatan kota London.

Dalam turnamen kali ini mulai diperkenalkan logo dan maskot Piala Dunia. Maskot Piala Dunia pertama saat itu adalah seekor Singa yang dinamakan Willie. Gambar Willie juga ditampilkan di sudut kanan poster resmi Piala Dunia.

Format kompetisi tetap sama seperti empat tahun lalu, yaitu 16 negara yang lolos kualifikasi dibagi kedalam empat grup berisi empat tim. Kemudian dua peringkat teratas masing-masing tim lolos ke perempatfinal.

Babak penyisihan grup berjalan kurang menarik akibat sebagian besar tim mulai memainkan pola defensif. Contohnya dapat dilihat dari hasil yang diperoleh tuan rumah. Di akhir penyisihan grup Inggris yang berada di peringkat pertama hanya memasukkan empat gol dan tidak kemasukan satu gol pun.

Kejutan terbesar terjadi di Grup 4 yang diisi oleh Italia, Uni Soviet, Chile dan Korea Utara. Korea Utara secara mengejutkan menyingkirkan juara Piala Dunia dua kali, Italia, dan lolos ke babak perempat final bersama Uni Soviet yang menjadi juara grup.

Babak perempatfinal menampilkan kemenangan mudah Jerman Barat yang menghancurkan Uruguay 4-0. Lalu penampilan mengejutkan Korea Utara tampaknya akan dapat membawa mereka ke semifinal setelah unggul tiga gol atas Portugal dalam 22 menit awal.

Portugal yang menyingkirkan juara bertahan Brasil di penyisihan grup melakukan comeback yang luar biasa. Bintang Portugal Eusebio mencetak empat gol balasan, ditambah gol dari Augusto di menit 78 menjadikan skor berkesudahan 5-3.

Kemudian di dua partai perempatfinal lainnya Uni Soviet yang dipimpin kiper Lev Yashin menang 2-1 atas Hongaria. Sedangkan tuan rumah berhasil menyingkirkan Argentina dengan gol tunggal Geoff Hurst. Pertandingan ini diwarnai dengan kartu merah yang diberikan kepada pemain Argentina Antonio Rattin yang awalnya menolak keluar lapangan hingga akhirnya harus ditarik keluar oleh beberapa polisi.

Kedua pertandingan semifinal berakhir dengan skor 2-1. Jerman Barat mengalahkan Uni Soviet. Sedangkan dua gol Bobby Charlton bagi tuan rumah cukup untuk menyingkirkan Portugal. Demikian juga perebutan juara ketiga yang akhirnya dimenangkan Portugal berakhir dengan skor 2-1 atas Uni Soviet.
Partai final disaksikan oleh 97.000 penonton yang hadir di stadion Wembley. Jerman Barat unggul lebih dahulu lewat gol Helmut Haller yang kemudian disamakan oleh Hurst empat menit kemudian. Pada menit 78 Inggris tampaknya akan menjadi juara setelah gol.

Martin Peter membawa The Three Lions berbalik unggul. Namun dengan pantang menyerah Jerman Barat akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di satu menit terakhir oleh gol Wolfgang Weber yang memanfaatkan bola hasil tendangan bebas.

Pertandingan di perpanjangan waktu akhirnya dikuasai Inggris. Pada menit ke-98, terjadi kontroversi. Bola hasil tendangan Hurst mengenai tiang atas dan memantul ke bawah. Bola sepertinya belum melewati garis gawang namun wasit mengesahkannya sebagai gol setelah sempat berkonsultasi dengan hakim garis. Hingga kini kejadian itu menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah sepakbola.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/Inggris1966-2.jpg

Namun Inggris tidak menjuarai Piala Dunia 1966 dengan gol kontroversial. Hurst akhirnya memastikan kemenangan Inggris dengan gol bersih pada menit ke-120. Dengan kemenangan ini, Inggris menjadi negara ketiga yang memenangkan Piala Dunia di negara sendiri setelah Uruguay dan Italia.

Tuan rumah: Inggris
Jumlah peserta: 71 (16 di putaran final)
Juara: Inggris
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 89
Rata-rata gol: 2,78
Total penonton: 1.614.677
Rata-rata penonton: 50.459
Topskorer: Eusebio (POR) - 9 gol






  • 1962
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/chile19622.jpg
Setelah sepuluh tahun akhirnya Piala Dunia kembali didakan di Amerika Selatan, tepatnya di Chile. Brasil mempertahankan gelar juaranya dengan mengalahkan Cekoslovakia 3-1 di final.

Keputusan FIFA pada tahun 1956 di Lisbon memilih Chile sebagai tuan rumah, menyisihkan dua kandidat favorit lainnya yaitu Jerman Barat dan Argentina. Chile sempat diragukan kesanggupannya setelah pada Mei 1960 diguncang gempa terbesar dalam sejarah berkekuatan 9,5 skala Richter yang menewaskan lebih dari 5.000 orang.

Namun ketua penyelenggara Piala Dunia saat itu, Carlos Dittborn, meyakinkan dunia dengan mengatakan: "Karena kami tak memiliki apapun, kami akan melakukan segalanya untuk membangun kembali negara kami."

Dan akhirnya Chile sanggup bersiap diri menjadi tuan rumah. Sayangnya Dittborn tak dapat melihat kesuksesan negaranya menjadi tuan rumah, karena ia meninggal sebulan sebelum Piala Dunia dimulai. Namanya kemudian diabadikan menjadi salah satu stadion di negara tersebut.

Format kompetisi tidak banyak berubah. Babak pertama yang diikuti 16 negara dibagi menjadi empat grup berisi 4 tim. Yang mengejutkan hanya Swedia, runner-up Piala Dunia sebelumnya, gagal lolos kualifikasi.

Kejadian negatif banyak menghiasi turnamen ini. Permainan yang terlalu defensif, serta taktik yang menjurus kasar banyak diperagakan tim yang berlaga. Puncaknya terjadi pada pertandingan Chile vs Italia di Grup B yang dikenal dengan sebutan "Battle of Santiago". Para pemain saling memukul dan menendang lawannya, namun wasit asal Inggris Ken Aston hanya mengeluarkan dua kartu merah. Polisi terpaksa turun ke lapangan untuk menjaga kedua tim keluar lapangan di akhir pertandingan. Dalam pertandingan itu, Chile menang 2-0.

Tak banyak bintang yang lahir di turnamen ini. Pele, bintang Brasil empat tahun lalu harus menjadi penonton sepanjang turnamen setelah cedera pada pertandingan pertama lawan Cekoslovakia. Demikian juga penjaga gawang Uni Soviet, Lev Yashin, yang disebut-sebut sebagai pemain terbaik saat itu, tampil mengecewakan dan mengakibatkan timnya harus kalah dari tuan rumah di perempatfinal.

Pada Perempatfinal Brasil berhasil menghentikan Inggris 3-1. Bintang Brasil di pertandingan tersebut adalah Garrincha yang mencetak dua gol. Brasil akan bertemu Chile di Semifinal. Sedangkan semifinal lainnya mempertemukan dua negara yang saat ini telah terpecah, yaitu Yugoslavia dan Cekoslovakia.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/Swiss1954-1.jpg

Disaksikan 76.000 penonton di Estadio Nacional, Santiago, Brasil menyingkirkan tuan rumah dengan skor 4-2. Dalam pertandingan ini Garrincha yang mencetak dua gol terkena kartu merah di menit 83, menyusul pemain Chile Honorino Landa yang harus keluar tiga menit sebelumnya.

Sedangkan di tempat lain, hanya disaksikan 6.000 penonton, Cekoslovakia mengalahkan Yugoslavia 3-1. Pada perebutan juara tiga tuan rumah akhirnya menang melawan Yugoslavia 1-0 Melalui gol Eladio Rojas di menit terakhir.

Di final, Brasil seperti empat tahun lalu harus tertinggal terlebih dahulu oleh gol Josef Masopust di menit 15. Namun Brasil dengan cepat membalas dua menit kemudian melalui kaki Amarildo yang memanfaatkan kesalahan kiper Vilem Schroif. Dengan tambahan dua gol Zito dan Vava di babak kedua Brasil akhirnya mempertahankan gelar juara dunia.

Tuan rumah: Chile
Jumlah peserta: 56 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 32
Jumlah gol: 89
Rata-rata gol: 2,78
Total penonton: 776.000
Rata-rata penonton: 24.250
Topskorer: Garrincha (BRA), Vava (BRA, Leonel Sanchez (CHI), Drazen Jerkovic (YUG), Valentin Ivanov (URS, Florian Albert (HUN) 4 gol
  • 1958
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/swedia19582.jpg
Swedia menjadi tuan rumah Piala Dunia 1958, dua tahun setelah dunia kehilangan penggagas kejuaraan ini, Jules Rimet, yang meninggal dalam usia 83 pada 16 Oktober 1956. Brasil menjadi juara pertama kalinya dengan mengalahkan Swedia 5-2.

Piala Dunia kali ini menjadi debut legenda Brasil, Pele, yang saat itu berusia 17 tahun. Selain itu Swedia juga menjadi tempat di mana rekor topskorer di Piala Dunia tercipta. Penyerang Prancis Just Fontaine mencetak 13 gol dan menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu turnamen hingga saat ini.

Format kompetisi sedikit berubah dari Piala Dunia empat tahun lalu. Meskipun 16 negara yang lolos masih dibagi dalam empat grup dengan empat tim per grup, namun tiap negara harus menghadapi semua lawannya di grup masing-masing.

Setiap grup berisi wakil dari Eropa Barat, Eropa Timur, Inggris Raya, dan Amerika Latin. Tidak ada perpanjangan waktu jika pertandingan dalam grup berakhir seri. Pertandingan play-off dilakukan jika dua tim punya poin sama untuk menjadi runner-up grup.

Partai play-off akhirnya diperlukan bagi tiga grup yaitu grup 1, 3 dan 4. Di grup 1 Irlandia Utara mengalahkan Cekoslovakia dan menemani Jerman ke perempatfinal. Uni Soviet, yang tampil untuk pertama kalinya di Piala Dunia, menyingkirkan Inggris dan menemani Brasil ke perempatfinal.

Sedangkan di Grup 3 Hongaria yang banyak kehilangan pemain bintangnya di Piala Dunia empat tahun lalu harus mengakui keunggulan Swedia 2-1. Para pemain inti Hongaria yang dikenal dengan sebutan "Magical Magyars", seperti Ferenc Puskas, Jozsef Boszik dan Sandor Kocsis, meninggalkan negaranya ketika terjadi Revolusi Hongaria tahun 1956.

Babak perempatfinal mempertemukan Prancis dan Irlandia Utara. Fontaine meneruskan kepiawaiannya dengan mencetak kedua gol kemenangan Prancis. Sedangkan di partai lainnya Pele mencetak gol pertamanya di Piala Dunia serta meloloskan Brasil ke semifinal setelah mengalahkan Wales. Di tempat lain Jerman Barat menyingkirkan Yugoslavia sedangkan Swedia menghentikan Uni Soviet.
http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/swedia1958-1.jpg

Juara bertahan Jerman Barat akhirnya harus gagal melaju ke final setelah dikalahkan Swedia 3-1. Pada semifinal lainnya, Fontaine tidak cukup mencetak gol untuk dapat membawa Perancis lolos ke final. Hat-trick Pele membawa Brasil mengalahkan Prancis 5-2.

Partai Final di Stadion Rasunda, Solna, menunjukkan keahlian Pele di depan 50.000 penonton yang hadir. Pemain yang dijuluki "Si Mutiara Hitam" itu mencetak dua gol yang membawa kemenangan Brasil 4-2 atas Swedia. Gol lainnya dicetak Vava dan Zagalo. Sedangkan pada perebutan juara tiga, Fontaine mencetak empat gol dan mengalahkan Jerman 6-3.

Tuan rumah: Swedia
Jumlah peserta: 53 (16 di putaran final)
Juara: Brasil
Jumlah pertandingan: 35
Jumlah gol: 126
Rata-rata gol: 3,60
Total penonton: 868.000
Rata-rata penonton: 24.800
Topskorer: Just Fontaine (FRA), 11 Gol




  • 1954
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/swiss19542.jpg
Usai kehancuran akibat Perang Dunia II, Piala Dunia kembali diadakan di Eropa, tepatnya di Swiss. Jerman Barat untuk pertama kalinya merebut juara dunia setelah mengalahkan Hongaria 3-2 di final.

Pemilihan Swiss sebagai tuan rumah dirasa sangat tepat karena pada tahun itu FIFA yang bermarkas di ibukota negara tersebut, Zurich, merayakan hari jadinya yang ke-50. Penunjukkan Swiss terjadi pada konggres FIFA 1946, bersamaan dengan keputusan Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 1950.

Beberapa hal yang menjadi sorotan di Piala Dunia kali ini adalah untuk pertama kalinya turnamen sepakbola terbesar di dunia itu diliput televisi. Selain itu turnamen ini dikatakan lebih mendunia karena untuk pertama kalinya semua benua kecuali Australia mengirimkan wakilnya di babak kualifikasi. Asia yang baru mendirikan federasinya, AFC (Asia Football Confederation), diwakili Jepang dan Korea sedangkan Afrika diwakili Mesir.

Pada Putaran final terpilih 16 negara yang akan berlaga mulai 16 Juni hingga 4 Juli. Amerika Selatan diwakili Uruguay, Brasil dan Meksiko, Asia diwakili Korea dan sisanya adalah wakil Eropa yaitu Austria, Belgia, Cekoslovakia, Inggris, Perancis, Hongaria, Italia, Skotlandia, Swiss, Turki, Jerman Barat dan Yugoslavia.

Format kompetisi tahun ini sedikit berbeda, kalau tak bisa disebut aneh. Seluruh 16 negara yang lolos dibagi kedalam empat grup yang berisi empat negara, dengan dua tim dijadikan unggulan. Kedua tim unggulan tersebut tidak harus saling bertemu, sehingga tiap negara hanya bertanding dua kali di masing-masing grup. Dari tiap grup diambil dua tim teratas untuk lolos ke babak perempatfinal.

Babak perempatfinal mempertemukan juara bertahan Uruguay dan Inggris yang berkesudahan 4-2 bagi Uruguay. Kemudian Jerman Barat mengalahkan Uruguay 2-0. Lalu Austria menyingkirkan tuan rumah dalam pertandingan yang tercatat sebagai laga dengan jumlah gol terbanyak, hasil akhir 7-5.

Satu partai lagi menampilkan favorit juara Hongaria melawan Brasil. Partai yang berkesudahan 4-2 untuk kemenangan Hongaria ini disebut sebagai pertandingan terkotor dalam sejarah sepakbola. Sepanjang pertandingan kedua tim menampilkan permainan keras dan beberapa kali menyulut perkelahian antarpemain.

Jerman Barat dan Hongaria akhirnya berhasil maju ke babak final. Di semifinal Jerman Barat mengalahkan Austria 6-1. Sedangkan Hongaria menyingkirkan juara bertahan 4-2 melalui perpanjangan waktu setelah kedua tim bermain imbang 2-2.

Partai final menjadi ulangan babak penyisihan grup, ketika itu Hongaria menang 8-3. Kemenangan Hongaria tampaknya akan terulang di partai final setelah mereka unggul 2-0 dalm delapan menit pertama. Tetapi sepuluh menit kemudian Jerman Barat berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Max Morlock dan Helmut Rahn. Pada menit 84 Rahn mencetak gol kemenangan bagi Jerman Barat. Sebenarnya Hongaria berhasil menyamakan kedudukan di dua menit akhir, namun gol Ferenc Puskas dianulir wasit.

Kemenangan Jerman Barat menjadi juara dunia di Swiss saat ini dikenal dengan 'Miracle of Bern'. Nama itu diambil dari sebuah judul film di tahun 2004 yang menceritakan kesuksesan Jerman tadi.

Piala Dunia 1954 ini tercatat sebagai turnamen dengan rata-rata gol terbanyak sepanjang sejarah, yakni 5,38 gol per partai. Rekor tersebut masih bertahan hingga sekarang.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/Swiss1954-1.jpg

Tuan rumah: Swiss
Jumlah peserta: 39 (16 di putaran final)
Juara: Jerman Barat
Jumlah pertandingan: 26
Jumlah gol: 140
Rata-rata gol: 5,38
Total penonton: 943.000
Rata-rata penonton: 36.269
Topskorer: Sandor Kocsis (HUN), 11 gol
  • 1950
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/brasil19501.jpg
Piala Dunia ini menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tidak menggunakan sistem gugur untuk partai final. Juara 1930 Uruguay berhasil mengulangi kesuksesan menjadi juara setelah absen di dua Piala Dunia sebelumnya.

Rencana awal FIFA menggelar turnamen Piala Dunia pada tahun 1942 dan 1946 harus ditunda. Akibat Perang Dunia II itu pula banyak negara Eropa yang mengalami kehancuran materi, sehingga FIFA mengalami kesulitan untuk memilih tuan rumah. Untungnya pada Konferensi FIFA tahun 1946 di Luksemberg, Brasil menawarkan diri untuk menjadi tuan rumah.

Setelah pada dua Piala Dunia sebelumnya diselenggarakan di daratan Eropa, FIFA akhirnya menyetujui proposal Brasil yang sanggup mengadakan Piala Dunia di tahun 1950. Penyetujuan Brasil sebagai tuan rumah juga tak lepas karena Brasil memang satu-satunya negara yang mengajukan diri.

Meskipun akhirnya berhasil mendapatkan negara yang mau menjadi tuan rumah, FIFA mengalami kesulitan lain. Mereka masih harus membujuk beberapa negara agar mau berpartisipasi di Amerika Selatan.

Italia, misalnya. Juara bertahan sebanyak dua kali itu awalnya enggan hadir di Brasil karena negara mereka masih hancur akibat Perang Dunia II. Menurut rumor, Italia akhirnya bersedia hadir setelah FIFA menjamin untuk menanggung semua biaya perjalanan tim biru langit tersebut.

Format kompetisi di Brasil ini sedikit berbeda dari tiga Piala Dunia sebelumnya. Akibat banyaknya tim yang telah lolos kualifikasi mengundurkan diri, babak pertama akhirnya terbagi dalam grup dengan jumlah tim yang berbeda-beda. Ada grup yang berisi empat tim, namun ada juga yang hanya berisi dua. Negara yang mengundurkan diri adalah India, Jerman, Jepang dan Turki.

Inggris untuk pertama kalinya mengikuti Piala Dunia setelah 17 tahun mengekslusifkan diri. Kemenangan Inggris Raya melawan sisa Eropa 6-1 pada pertandingan persahabatan telah menjadikan Inggris sebagai salah satu tim unggulan.

Kenyataannya sangat berkebalikan. Setelah menang atas Chile 2-1 di partai pertama, Inggris harus pulang setelah dikalahkan Amerika Serikat dan Spanyol dengan skor sama 1-0. Kekalahan atas AS disebut sebagai kekalahan paling mengejutkan di sejarah sepakbola, karena sebelumnya Inggris diunggulkan 500 banding 1.

Empat juara grup di babak pertama yakni Brasil, Spanyol, Swedia dan Uruguay dipertemukan dalam satu grup baru. Brasil menghancurkan Spanyol dan Swedia masing-masing dengan skor 7-1 dan 6-1. Di partai terakhir mereka harus menghadapi Uruguay yang hanya tertinggal satu poin. Pertandingan tanggal 16 juli 1950 di Estadio Maracana yang diperkirakan dipenuhi oleh lebih dari 200.000 penonton itu akhirnya menjadi partai penentuan juara.

Brasil hanya butuh hasil imbang untuk menjadi juara. Penampilan meyakinkan di dua partai sebelumnya membuat mereka sangat yakin dapat merebut tropi juara. Namun keunggulan 1-0 di awal babak kedua dapat dibalikkan Uruguay menjadi 2-1. Uruguay menjadi juara untuk kedua kalinya.

Catatan rata-rata penonton yang hampir mencapai 61.000 orang per partai di stadion Maracana menjadi rekor penonton terbanyak. Kelak rekor tersebut dipatahkan pada tahun 1994, ketika Piala Dunia diadakan di Amerika Serikat.

Tuan rumah: Brasil
Jumlah peserta: 34 (13 di putaran final)
Juara: Uruguay
Jumlah pertandingan: 22
Jumlah gol: 88
Rata-rata gol: 4,00
Total penonton: 1.337.000
Rata-rata penonton: 60.773
Topskor: Ademir (BRA) 9 Gol






  • 1938
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/prancis19231.jpg
Piala Dunia 1938 diadakan di Prancis. Italia mempertahankan gelar juaranya di turnamen yang untuk kedua kalinya diadakan di daratan Eropa ini. Di partai final Gli Azzuri mengalahkan Hongaria 4-2.

Kebijakan FIFA untuk menjadikan Prancis sebagai tuan rumah dipertanyakan negara-negara Amerika latin. Pilihan tempat di Amerika Latin diabaikan. Sebelumnya Argentina telah memohon FIFA agar dijadikan sebagai tuan rumah. Alasan yang bisa diterima adalah penghargaan FIFA kepada Jules Rimet, mantan Presiden FIFA asal Prancis yang telah berjasa besar merintis Piala Dunia. Meski begitu, Argentina dan Uruguay yang masih kesal karena penolakan wakil Eropa di tahun 1930 memutuskan untuk tidak hadir di Prancis.

Untuk pertama kalinya tuan rumah dan juara bertahan tidak harus mengikuti babak kualifikasi. Dari 37 negara yang mengikuti kualifikasi, 15 negara tampil di putaran final.

Austria yang sebenarnya lolos babak kualifikasi tidak dapat ikut karena negaranya diduduki oleh Jerman. Tempatnya digantikan oleh Inggris, namun negara itu menolak berpartisipasi.

Selain Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Tengah-Karibia juga mengundurkan diri. Kuba akhirnya maju sebagai wakil Amerika Tengah-Karibia. Selain itu wakil Asia, Jepang juga mengundurkan diri dan tempatnya digantikan oleh Hindia Belanda alias Indonesia saat masih dijajah Belanda.

Swedia yang seharusnya melawan Austria di babak pertama dapat langsung lolos ke perempatfinal. Di delapan besar mereka menghancurkan Kuba 8-0. Sedangkan tuan rumah dikalahkan oleh juara bertahan Italia. Satu-satunya wakil Amerika Selatan, Brasil mengalahkan finalis empat tahun lalu, Cekoslovakia 2-1. Di partai lainnya Hongaria menyingkirkan Swiss.

Langkah Swedia akhirnya dihentikan Hongaria di semifinal dengan skor yang cukup telak 5-1. Partai semifinal lainnya mempertemukan sang juara bertahan dengan wakil Amerika latin. Brasil yang terlalu percaya diri melakukan kesalahan dengan mengistirahatkan bintangnya Leonidas, yang kemudian menjadi topskor dengan delapan gol. Brasil akhirnya dikalahkan juara bertahan 2-1. Untungnya mereka masih meraih posisi ketiga setelah mengalahkan Swedia 4-2.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/prancis1938-2.jpg

Tanggal 19 Juni, bertempat di Stade Olympique de Colombes, Paris, Italia berhasil mempertahankan gelarnya. Tim asuhan Vittorio Pozzo itu unggul 4-2 atas Hongaria.

Tuan rumah: Prancis
Jumlah peserta: 37 (15 di putaran final)
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 18
Jumlah gol: 84
Rata-rata gol: 4,67
Total penonton: 483.000
Rata-rata penonton: 26.833
Topskorer: Leonidas (BRA) 8 Gol


  • 1934
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/italia19341.jpg
Hanya bersaing dengan swedia, di tahun 1932 FIFA memutuskan Italia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 1934. Di bawah pengaruh Perdana Menteri Benito Mussolini, Italia menjadi juara setelah mengalahkan Cekoslovakia 2-1 di final.

Jumlah negara yang ikut serta di Piala Dunia kedua ini bertambah hingga 32 peserta, tapi hanya 10 yang berasal dari luar Eropa. Bahkan juara bertahan Uruguay tidak ikut serta. Penolakan hadir di Italia adalah sebagai balasan terhadap sikap Eropa empat tahun lalu yang enggan tampil di Uruguay.

Pada Piala Dunia kali ini telah diberlakukan babak kualifikasi yang juga diikuti tim tuan rumah. Di babak pertama yang menampilkan 16 tim yang lolos babak kualifikasi diadakan dengan menggunakan sistem gugur. Kedelapan tim yang lolos perempat final semuanya berasal dari Eropa, yakni Austria, Cekoslovakia, Jerman, Hongaria, Italia, Spanyol, Swedia dan Swiss.

Pada babak perempatfinal terjadi partai replay pertama di Piala Dunia. Italia mengalahkan Spanyol 1-0 di partai ulangan tersebut setelah sebelumnya bermain imbang 1-1. Kemudian mereka mengalahkan Austria 1-0 di semifinal untuk memastikan lolos ke final. Partai semifinal lainnya meloloskan Cekoslovakia ke final setelah menang atas Jerman 3-1.
http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/italia1934-2.jpg

Partai final pada 10 Juni di stadion Del Partiti sempat membuat tegang pendukung tuan rumah. Menyisakan 20 menit waktu pertandingan, Italia tertinggal 1-0 oleh gol Antonín Puc di menit 71. Mereka dapat menyamakan kedudukan sepuluh menit kemudian. Dan di perpanjangan waktu Italia berhasil menambah gol dan memastikan diri menjadi juara dunia kedua.

Sayangnya kemenangan Italia ini diiringi oleh berita miring. Beberapa pihak mengatakan bahwa Piala Dunia ini telah dipolitisasi, sama seperti Olimpiade 1936 di Berlin. Pengaruh Mussolini dikatakan telah mempengaruhi keputusan pemilihan wasit di partai yang dimainkan tuan rumah.

Wasit Swedia, Eklind yang memimpin partai semifinal dan final disebut sempat menemui Mussolini sebelum pertandingan dan bayak memberikan keuntungan bagi Italia. Beberapa wasit lainnya yang juga disinyalir banyak memberi keuntungan bagi tim Azzuri akhirnya dihukum oleh negara asalnya masing-masing.

Tuan rumah: Italia
Jumlah peserta: 32 (16 di putaran final)
Juara: Italia
Jumlah pertandingan: 17
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 4,12
Total penonton: 395.000
Rata-rata penonton: 23.235
Topskorer: Edmund Conen (GER), Oldrich Nejedly (CZE), Angelo Schiavio (ITA) 4 gol



  • 1930
http://images.detik.com/content/2014/04/22/1575/uruguay19301.jpg


Piala Dunia pertama di Uruguay ini dimulai sejak 13 juli hingga 30 Juli. Tuan rumah Uruguay akhirnya mencatatkan diri sebagai juara dunia pertama. Tim berjuluk La Celeste ini mengalahkan Argentina 4-2 di partai final.

Ide penyelengaraan Piala Dunia ini muncul dari Presiden FIFA saat itu, Jules Rimet. Setelah terpilih menjadi presiden pertama organisasi tersebut, Rimet mencetuskan sebuah gagasan untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Praktisi hukum asal Prancis ini selama bertahun-tahun ngotot meyakinkan para anggotanya akan pentingnya Piala Dunia – dan akhirnya berhasil.

Awalnya ada enam negara yang mencalonkan diri menjadi tuan rumah, yakni Italia, Belanda, Hongaria, Swedia, Spanyol, dan Uruguay. Akhirnya Uruguay, satu-satunya negara daratan Amerika yang mencalonkan diri, terpilih karena kualitas kesebelasan mereka yang membanggakan saat itu. Selain itu, ada beberapa alasan yang memperkuat penunjukan tersebut, seperti tahun 1930 yang bertepatan dengan ulang tahun seabad kemerdekaan negara Latin itu.

Uruguay 1930 menjadi satu-satunya Piala Dunia yang tidak menggunakan babak kualifikasi. Semua tim yang berlaga adalah undangan. Namun, seiring terpilihnya Uruguay, semangat kehadiran negara peserta Piala Dunia agak menyurut karena jarak Uruguay dengan Eropa yang dirasakan sangat jauh. Hingga dua bulan sebelum dimulainya kejuaraan ini, tak satupun wakil Eropa yang secara resmi menyatakan akan turut serta.

Setelah Rimet turun tangan membujuk wakil-wakil Eropa, akhirnya ada empat negara bersedia hadir, yaitu Prancis, Belgia, Romania dan Yugoslavia. Itu pun setelah adanya jaminan dari pemerintah Uruguay untuk menanggung 100 persen biaya perjalanan mereka.

Ke-13 peserta dibagi ke dalam empat grup. Semua pertandingan yang dimainkan berlangsung di ibukota Uruguay, Montevideo. Karena tak ada babak kualifikasi, dua pertandingan di babak grup menjadi pertandingan pertama di Piala Dunia. Laga yang diadakan bersamaan tersebut dilangsungkan tanggal 13 Juli. Hasilnya, Prancis, mengalahkan Meksiko 4-1, sedangkan Amerika Serikat mengalahkan Belgia 3-0.

http://images.detik.com/albums/piala-dunia-2014/uruguay1930-2.jpgPenyerang Prancis Lucient Laurent mencatatkan diri dalam sejarah sebagai pencetak gol pertama di Piala Dunia. Sedangkan pemain AS Bert Patenaude mencetak hat-trick pertama. Empat juara grup, yaitu Argentina, Yugoslavia, Uruguay dan AS lolos ke semifinal.

Kejadian unik terjadi di semifinal. Dua pertandingan semifinal sama-sama berakhir dengan skor 6-1. Argentina mengalahkan AS, sedangkan Uruguay menyingkirkan Yugoslavia.

Di partai final kontroversi terjadi. Kedua negara saling bersikeras untuk menggunakan bola dari negara masing-masing. Akhirnya FIFA memutuskan untuk menggunakan Bola dari tim Argentina di babak pertama sedangkan Uruguay di babak kedua.

Setelah tertinggal 1-2 di babak pertama, Argentina akhirnya merebut tropi Jules Rimet setelah membalikkan keadaan menjadi 4-2.

Data dan Fakta
Tuan rumah: Uruguay
Jumlah peserta: 13
Juara: Uruguay
Jumlah pertandingan: 18
Jumlah gol: 70
Rata-rata gol: 3,89
Total penonton: 434.500
Rata-rata penonton: 24.139
Topskorer: Guillermo Stabile (ARG) 8 gol

Yang terpenting adalah dapat berguna bagi orang yang ada di sekitar kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Start Work With Me

Contact Us
Rivon Peruzzi
0857 7606 6655
Ciganjur, Indonesia

Welcome To Basil

Pages

Recent Post

A Theme For