Gambar Trofi Piala Dunia FIFA saat ini, diberikan kepada pemenang Piala Dunia sejak 1974
|
|
Dibentuk | 1930 |
---|---|
Jumlah tim | 32 (final) 203 (kualifikasi, 2014) |
Juara bertahan | Jerman (gelar ke-4) |
Tim tersukses | Brasil (5 gelar) |
Sejarah |
||||
---|---|---|---|---|
Kompetisi internasional sebelumnya : |
Piala Dunia sebelum Perang Dunia II
Didorong oleh kesuksesan turnamen sepak bola Olimpiade, FIFA, yang dipimpin oleh Presiden Jules Rimet, mulai mencari kesempatan untuk menyelenggarakan turnamen sepak bola internasional yang terpisah dari Olimpiade. Pada 28 Mei 1928, Kongres FIFA di Amsterdam memutuskan akan menggelar kejuaraan dunia sendiri. Karena Uruguay adalah pemegang dua kali gelar kejuaraan sepak bola dunia pada saat itu, dan juga dalam rangka memperingati seratus tahun kemerdekaan mereka pada tahun 1930, FIFA menetapkan Uruguay sebagai negara tuan rumah turnamen Piala Dunia pertama.Asosiasi sepak bola nasional dari negara-negara terpilih diundang untuk mengirimkan tim, namun pemilihan Uruguay sebagai tuan rumah kompetisi menyebabkan tim Eropa harus melakukan perjalanan panjang dan berbiaya mahal menyeberangi Samudera Atlantik untuk mencapai Uruguay. Oleh sebab itu, tidak satupun negara Eropa yang berjanji untuk mengirimkan tim, bahkan dua bulan menjelang kompetisi dimulai. Rimet akhirnya membujuk tim Belgia, Perancis, Rumania, dan Yugoslavia untuk berangkat ke Uruguay. Pada akhirnya, kompetisi ini diikuti oleh tiga belas negara; tujuh dari Amerika Selatan, empat dari Eropa, dan dua dari Amerika Utara.
Dua pertandingan Piala Dunia pertama berlangsung dalam waktu yang bersamaan pada tanggal 13 Juli 1930, pertandingan ini dimenangkan oleh Perancis dan Amerika Serikat, yang masing-masingnya mengalahkan Meksiko 4–1 dan Belgia 3–0. Gol pertama dalam sejarah Piala Dunia dicetak oleh Lucien Laurent dari Perancis. Pada babak final, Uruguay mengalahkan Argentina dengan skor 4–2 di depan kerumunan 93.000 penonton di Montevideo, dan dengan demikian menjadi negara pertama yang menjuarai Piala Dunia.
Setelah penyelenggaraan Piala Dunia, Olimpiade Musim Panas 1932 yang digelar di Los Angeles tidak berencana untuk menyertakan sepak bola sebagai bagian dari pertandingan Olimpiade karena rendahnya popularitas cabang olahraga tersebut di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh semakin meningkatnya popularitas sepak bola Amerika (sepak bola disebut soccer di Amerika). FIFA dan Komite Olimpiade Internasional juga tidak sepaham mengenai status pemain amatir, dan alhasil, sepak bola disingkirkan dari program Olimpiade. Sepak bola kembali dipertandingkan dalam Olimpiade Musim Panas 1936, meskipun saat itu dibayang-bayangi oleh ajang Piala Dunia yang lebih bergengsi.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam penyelenggaraan turnamen Piala Dunia awal adalah kesulitan untuk melakukan perjalanan antarbenua, serta peperangan. Beberapa tim Amerika Selatan tidak bersedia berangkat ke Eropa untuk mengikuti turnamen 1934 dan 1938, dan satu-satunya tim Amerika Selatan yang berkompetisi pada kedua ajang tersebut hanyalah Brasil. Piala Dunia 1942 dan 1946, yang rencananya akan digelar di Jerman Nazi dan Brasil, dibatalkan karena pecahnya Perang Dunia II.
Piala Dunia setelah Perang Dunia II
Piala Dunia 1950, yang diadakan di Brasil, adalah Piala Dunia pertama yang diikuti oleh negara-negara Britania (Skotlandia dan Inggris). Britania Raya keluar dari FIFA pada tahun 1920, sebagian disebabkan oleh keengganan untuk bertanding dengan negara-negara yang pernah berperang dengan mereka, dan sebagian lagi sebagai bentuk protes atas pengaruh asing dalam cabang sepak bola yang mereka ciptakan. Britania akhirnya kembali bergabung pada tahun 1946 setelah diundang secara khusus oleh FIFA. Turnamen 1950 juga kembali diikuti oleh Uruguay yang memboikot dua Piala Dunia sebelumnya. Uruguay sekali lagi menjuarai turnamen setelah mengalahkan tuan rumah Brasil dalam pertandingan yang dijuluki "Maracanazo" (bahasa Portugis: Maracanaço).Penambahan menjadi 32 tim
Peserta turnamen ditambah menjadi 24 tim pada tahun 1982, dan kemudian ditambah lagi menjadi 32 tim pada 1998, yang sekaligus memungkinkan lebih banyak tim dari Afrika, Asia, dan Amerika Utara untuk ikut berpartisipasi. Sejak saat itu, tim dari kawasan-kawasan ini telah menjadi lebih sukses, beberapa di antaranya telah mencapai babak perempat final, yakni Meksiko pada 1986; dan Kamerun pada 1990. Korea Selatan bahkan menempati posisi keempat pada tahun 2002, sedangkan Senegal menembus perempat final pada tahun yang sama. Tim non-Eropa dan Amerika Selatan terakhir yang sukses melaju ke babak perempat final adalah Ghana pada tahun 2010. Meskipun demikian, tim-tim Eropa dan Amerika Selatan masih saja mendominasi, misalnya dalam perempat final Piala Dunia 1994, 1998, dan 2006, yang kesemua timnya berasal dari Eropa atau Amerika Selatan.Dua ratus tim mengikuti kualifikasi Piala Dunia FIFA 2002, dan 198 negara bersaing untuk lolos ke Piala Dunia FIFA 2006. Rekor terbanyak dipecahkan saat 204 negara mengikuti kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010.
Kemungkinan penambahan 40 tim
Pada bulan Oktober 2013, Sepp Blatter berbicara mengenai jaminan keikutsertaan negara-negara yang tergabung dalam Uni Sepak Bola Karibia di Piala Dunia. Dalam majalah FIFA Weekly edisi 25 Oktober 2013, Blatter menulis:Dengan pernyataannya tersebut, Blatter dianggap layak mencalonkan diri kembali dalam pemilihan Presiden FIFA berikutnya. Setelah penerbitan majalah tersebut, lawan Blatter yang paling potensial dalam pemilihan Presiden FIFA, Presiden UEFA Michel Platini, menanggapi dengan menyatakan bahwa ia bermaksud untuk memperluas keikutsertaan Piala Dunia menjadi 40 tim, atau menambah jumlah peserta sebanyak delapan tim. Platini berkata bahwa ia akan mengalokasikan dua tim tambahan untuk UEFA, dua untuk AFC dan CAF, dua untuk CONCACAF dan CONMEBOL, serta dua lagi untuk OFC. Lebih lanjut, Platini menjelaskan: "Kami membutuhkan wakil Afrika dan Asia lebih banyak lagi. Tapi daripada mengurangi jumlah kontestan dari Eropa, kami seharusnya bisa menambah jumlah kontestan menjadi 40 tim jadi kenapa tidak menambah lebih banyak tim Afrika? Kompetisi ini diperuntukkan bagi semua orang dari seluruh dunia. Jika tidak memberikan kesempatan pada mereka untuk berpartisipasi, mereka tidak akan berkembang."Dari sudut pandang olahraga murni, saya ingin melihat globalisasi ini pada akhirnya ditindak serius, dan asosiasi nasional Asia dan Afrika telah diberi status layak di Piala Dunia FIFA. Tidak bisa dibiarkan jika konfederasi Eropa dan Amerika Selatan mengklaim mayoritas tempat di Piala Dunia FIFA".
Turnamen FIFA lainnya
Sebuah turnamen serupa yang diperuntukkan bagi sepak bola putri, yakni Piala Dunia Wanita FIFA, diselenggarakan pertama kali pada tahun 1991 di Republik Rakyat Tiongkok. Skala dan profil turnamen sepak bola putri ini lebih kecil jika dibandingkan dengan turnamen putra, namun telah tumbuh secara bertahap; jumlah peserta yang mengikuti kualifikasi turnamen 2007 adalah 120, meningkat dua kali lipat dari turnamen 1991.Sepak bola telah dipertandingkan dalam setiap penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas, kecuali tahun 1896 dan 1932. Tidak seperti cabang olahraga kebanyakan, sepak bola Olimpiade bukanlah turnamen tingkat atas. Sejak 1992, masing-masing tim yang berlaga dalam turnamen U-23 diizinkan mengikutsertakan tiga pemain yang berusia lebih tua. Sepak bola putri pertama kali dipertandingkan pada Olimpiade Musim Panas 1996, yang diikuti oleh tim nasional penuh tanpa adanya batasan usia.
Piala Konfederasi FIFA adalah turnamen yang digelar setahun menjelang Piala Dunia di negara tuan rumah sebagai gladi resik sebelum penyelenggaraan Piala Dunia. Kompetisi ini diikuti oleh tim pemenang dari masing-masing konfederasi FIFA, beserta pemenang Piala Dunia FIFA terakhir dan negara tuan rumah.
FIFA juga menyelenggarakan turnamen internasional bagi sepak bola remaja (Piala Dunia U-20 FIFA, Piala Dunia U-17 FIFA, Piala Dunia Wanita U-20 FIFA, dan Piala Dunia Wanita U-17 FIFA), sepak bola klub (Piala Dunia Antarklub FIFA), serta ragam sepak bola lainnya seperti futsal (Piala Dunia Futsal FIFA) dan sepak bola pantai (Piala Dunia Sepak Bola Pantai FIFA). Sejak tahun 2010, Piala Dunia Wanita U-20 dalam sepak bola putri memiliki posisi yang setara dengan Piala Konfederasi dalam sepak bola putra. Piala Dunia Wanita U-20 diselenggarakan setahun sebelum Piala Dunia Wanita di negara tuan rumah yang sama, dan turnamen U-20 berperan sebagai gladi resik sebelum turnamen Piala Dunia Wanita.
Trofi
Kualifikasi
Sejak Piala Dunia kedua pada tahun 1934, turnamen kualifikasi telah diselenggarakan di lapangan mirip turnamen final. Turnamen ini diadakan dalam enam zona benua FIFA (Afrika, Asia, Amerika Utara, Tengah dan Karibia, Amerika Selatan, Oseania, dan Eropa), yang diawasi oleh konfederasi masing-masing. Untuk setiap turnamen, FIFA memutuskan jumlah tempat yang diberikan kepada masing-masing zona benua, umumnya didasarkan pada kekuatan relatif tim-tim dalam konfederasi.Kualifikasi Piala Dunia dimulai paling cepat tiga tahun dan selambat-lambatnya dua tahun sebelum turnamen final. Format turnamen kualifikasi ini berbeda antarkonfederasi. Biasanya, satu atau dua tempat diberikan kepada pemenang pertandingan penentuan (play-off) antarbenua. Sebagai contoh, pemenang zona Oseania dan peringkat kelima zona Asia bertanding memperebutkan satu tempat dalam kualifikasi Piala Dunia 2010. Sejak Piala Dunia 1938 dan seterusnya, negara tuan rumah secara otomatis lolos ke turnamen final. Hak ini juga diberikan kepada juara bertahan pada Piala Dunia 1938 hingga 2002, namun sejak Piala Dunia FIFA 2006 dan seterusnya, juara bertahan diharuskan untuk mengikuti kualifikasi. Brasil, pemenang Piala Dunia 2002, adalah juara bertahan pertama yang ikut serta dalam pertandingan kualifikasi.
Turnamen final
Turnamen final saat ini diikuti oleh 32 tim nasional yang berkompetisi selama lebih dari satu bulan di negara tuan rumah. Ada dua babak dalam turnamen final, yakni babak penyisihan grup dan babak gugur.Pada babak penyisihan grup, tim berkompetisi dalam delapan grup, dengan masing-masing grup terdiri dari empat tim. Delapan tim unggulan, termasuk tuan rumah, dipilih dengan memakai rumus yang berdasarkan Peringkat Dunia FIFA dan/atau penampilannya pada Piala Dunia terakhir, kemudian masing-masingnya dimasukkan ke dalam grup terpisah. Tim-tim lainnya dibagi ke dalam "pot" berbeda, biasanya pembagian ini disesuaikan dengan kriteria geografis, dan tim pada masing-masing pot diambil secara acak untuk dimasukkan ke dalam delapan grup. Sejak 1998, telah diupayakan untuk memastikan bahwa tidak ada grup yang berisi lebih dari dua tim Eropa atau lebih dari satu tim dari masing-masing konfederasi.
Masing-masing grup bertanding dengan sistem kompetisi melingkar; setiap tim dijadwalkan untuk memainkan tiga pertandingan melawan tim lainnya dari grup yang sama. Agar adil bagi keempat tim, putaran terakhir pertandingan pada masing-masing grup dijadwalkan pada waktu yang bersamaan. Dua tim teratas dari setiap grup maju ke babak gugur. Poin digunakan untuk menentukan peringkat tim di dalam grup. Sejak 1994, tiga poin diperlukan untuk menjadi pemenang, dengan satu permainan imbang dan tidak ada kekalahan (sebelumnya, pemenang menerima dua poin).
Peringkat masing-masing tim pada setiap grup ditentukan sebagai berikut:
- Jumlah poin terbaik dalam pertandingan grup
- Selisih gol terbaik dalam pertandingan grup
- Jumlah gol terbaik yang dicetak dalam pertandingan grup
- Jika lebih dari satu tim mendapat peringkat yang sama, maka peringkat mereka akan ditentukan dengan cara:
- Jumlah poin terbaik dalam pertandingan berhadapan antara tim-tim terkait
- Selisih gol terbaik dalam pertandingan berhadapan antara tim-tim terkait
- Jumlah gol terbaik yang dicetak dalam pertandingan berhadapan antara tim-tim terkait
- Jika ada tim yang poinnya masih imbang setelah menerapkan kriteria di atas, maka penentuan peringkat akan ditentukan dengan diundi oleh FIFA
Tuan rumah
Proses pemilihan
Pada awalnya, Piala Dunia diselenggarakan oleh negara-negara yang dipilih melalui kongres FIFA. Pemilihan lokasi ini seringkali kontroversial karena Amerika Selatan dan Eropa, dua pusat kekuatan utama sepak bola, berjarak sangat jauh dan perjalanannya menghabiskan waktu tiga minggu dengan kapal laut. Sebagai contoh, Piala Dunia pertama di Uruguay hanya diikuti oleh empat negara Eropa, itupun setelah didesak oleh Presiden FIFA. Dua Piala Dunia berikutnya diselenggarakan di Eropa. Keputusan FIFA yang memilih Perancis sebagai tuan rumah Piala Dunia 1938 dikecam; negara-negara Amerika Selatan telah sepakat bahwa lokasi Piala Dunia akan bergantian antara dua benua tersebut. Akibatnya, Argentina dan Uruguay memboikot Piala Dunia FIFA 1938.Sejak 1958, untuk menghindari boikot atau kontroversi yang mungkin terjadi di masa depan, FIFA mulai menerapkan pola tuan rumah bergiliran antara Eropa dan Amerika, yang tetap digunakan hingga Piala Dunia FIFA 1998. Piala Dunia FIFA 2002, yang diselenggarakan bersama-sama oleh Korea Selatan dan Jepang, adalah Piala Dunia pertama yang digelar di Asia, dan satu-satunya turnamen yang dituan rumahi oleh lebih dari satu negara. Afrika Selatan menjadi negara Afrika pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2010. Piala Dunia FIFA 2014 diselenggarakan di Brasil, pertama kalinya diadakan di Amerika Selatan sejak 1978, dan juga menjadi ajang pertama yang diselenggarakan di luar Eropa dua kali berturut-turut.
Saat ini, negara tuan rumah dipilih melalui pemungutan suara oleh Komite Eksekutif FIFA. Pemilihan ini dilakukan dengan menggunakan sistem surat suara lengkap. Asosiasi sepak bola nasional di negara yang ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia menerima "Perjanjian Penyelenggaraan" dari FIFA, yang menjelaskan mengenai langkah-langkah dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh negara calon. Asosiasi sepak bola yang mengajukan pencalonan juga menerima sebuah formulir berupa konfirmasi resmi dari si pencalon. Setelah itu, panitia yang ditunjuk oleh FIFA akan mengunjungi negara calon tuan rumah untuk menilai apakah negara tersebut memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan kemudian membuat laporan untuk dikirim pada Komite Eksekutif FIFA. Meskipun demkian, ada situasi saat tuan rumah Piala Dunia mendatang diumumkan pada waktu yang bersamaan, misalnya dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang masing-masingnya diberikan kepada Rusia dan Qatar.
Untuk Piala Dunia 2010 dan 2014, penyelenggaraan turnamen digilirkan antarkonfederasi, yang memungkinkan hanya negara dari konfederasi terpilih (Afrika pada 2010, Amerika Selatan pada 2014) yang berhak mengajukan pencalonan untuk menjadi tuan rumah. Kebijakan ini diperkenalkan setelah adanya kontroversi seputar kemenangan Jerman atas Afrika Selatan dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006. Akan tetapi, kebijakan giliran antarkonfederasi ini tidak diterapkan setelah Piala Dunia 2014. Oleh sebab itu, setiap negara, kecuali yang berada dalam konfederasi yang menjadi tuan rumah turnamen sebelumnya, dapat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia mulai 2018. Hal ini dilakukan untuk menghindari skenario serupa seperti yang terjadi dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2014, yang mana pada saat itu Brasil adalah satu-satunya negara yang mencalonkan diri secara resmi.
Penampilan
Enam dari delapan juara Piala Dunia meraih gelar tersebut saat bermain di kandang mereka, dengan pengecualian Brasil, yang menempati posisi dua setelah kalah pada laga penentuan di kandang sendiri pada tahun 1954 dan menempati peringkat keempat saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014, serta Spanyol, yang hanya melaju hingga putaran kedua di kandang sendiri pada tahun 1982. Inggris (1966) dan Perancis (1998) meraih gelar juara satu-satunya saat menjadi tuan rumah. Uruguay (1930), Italia (1934), dan Argentina (1978) meraih gelar juara pertama mereka juga saat menjadi tuan rumah, serta Jerman Barat (1974) yang meraih gelar juara keduanya saat bermain di kandang sendiri.Negara-negara lainnya juga terbilang sukses saat menjadi tuan rumah Piala Dunia. Swedia (peringkat kedua pada 1958), Chili (peringkat ketiga pada 1962), Korea Selatan (peringkat keempat pada 2002), dan Meksiko (perempat final pada 1970 dan 1986) meraih hasil terbaik ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia. Sejauh ini, Afrika Selatan adalah satu-satunya negara tuan rumah yang gagal melaju melewati putaran pertama.
Organisasi dan liputan media
Piala Dunia pertama kali disiarkan pada tahun 1954, dan saat ini merupakan acara olahraga yang paling banyak disaksikan dan diikuti di dunia, bahkan melampaui Olimpiade. Jumlah penonton yang menyaksikan Piala Dunia FIFA 2006 diperkirakan 2,29 miliar. 715,1 juta orang di seluruh dunia menyaksikan pertandingan final turnamen ini (sepersembilan dari total penduduk dunia). Sedangkan pengumuman hasil undian Piala Dunia 2006, yaitu pembagian tim-tim menjadi delapan grup, ditonton oleh 300 juta pemirsa televisi.Sejak turnamen 1966 di Inggris, Piala Dunia telah memiliki maskot atau logo sendiri. World Cup Willie, maskot Piala Dunia 1966, adalah maskot Piala Dunia pertama. Piala Dunia baru-baru ini juga memiliki bola pertandingan resmi yang dirancang khusus untuk setiap Piala Dunia.
Penonton
Hasil
Tahun | Tuan rumah | Juara | Hasil | Tempat ke-2 | Tempat ke-3 | Hasil | Tempat ke-4 | Jumlah tim | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1930 |
Uruguay | Uruguay |
4–2 | Argentina |
Amerika Serikat |
[catatan 1] | Yugoslavia |
13 | |||
1934 |
Italia | Italia |
2–1 (spw) |
Cekoslowakia |
Jerman |
3–2 | Austria |
16 | |||
1938 |
Perancis | Italia |
4–2 | Hongaria |
Brasil |
4–2 | Swedia |
16/15 [catatan 2] | |||
1942 | ---- | Tidak diselenggarakan | |||||||||
1946 | ---- | Tidak diselenggarakan | |||||||||
1950 |
Brasil | Uruguay |
[catatan 3] | Brasil |
Swedia |
[catatan 3] | Spanyol |
16/13 [catatan 4] | |||
1954 |
Swiss | Jerman Barat |
3–2 | Hongaria |
Austria |
3–1 | Uruguay |
16 | |||
1958 |
Swedia | Brasil |
5–2 | Swedia |
Perancis |
6–3 | Jerman Barat |
16 | |||
1962 Detail |
Chili | Brasil |
3–1 | Cekoslowakia |
Chili |
1–0 | Yugoslavia |
16 | |||
1966 |
Inggris | Inggris |
4–2 (spw) |
Jerman Barat |
Portugal |
2–1 | Uni Soviet |
16 | |||
1970 |
Meksiko | Brasil |
4–1 | Italia |
Jerman Barat |
1–0 | Uruguay |
16 | |||
1974 |
Jerman Barat | Jerman Barat |
2–1 | Belanda |
Polandia |
1–0 | Brasil |
16 | |||
1978 |
Argentina | Argentina |
3–1 (spw) |
Belanda |
Brasil |
2–1 | Italia |
16 | |||
1982 |
Spanyol | Italia |
3–1 | Jerman Barat |
Polandia |
3–2 | Perancis |
24 | |||
1986 |
Meksiko | Argentina |
3–2 | Jerman Barat |
Perancis |
4–2 (spw) |
Belgia |
24 | |||
1990 |
Italia | Jerman Barat |
1–0 | Argentina |
Italia |
2–1 | Inggris |
24 | |||
1994 |
Amerika Serikat | Brasil |
0–0 (3–2p) |
Italia |
Swedia |
4–0 | Bulgaria |
24 | |||
1998 |
Perancis | Perancis |
3–0 | Brasil |
Kroasia |
2–1 | Belanda |
32 | |||
2002 |
Korea Selatan & Jepang |
Brasil |
2–0 | Jerman |
Turki |
3–2 | Korea Selatan |
32 | |||
2006 |
Jerman | Italia |
1–1 (5–3p) |
Perancis |
Jerman |
3–1 | Portugal |
32 | |||
2010 |
Afrika Selatan | Spanyol |
1–0 (spw) |
Belanda |
Jerman |
3–2 | Uruguay |
32 | |||
2014 |
Brasil | Jerman |
1–0 (spw) |
Argentina |
Belanda |
3–0 | Brasil |
32 |
- Catatan
- Tidak ada pertandingan penentuan tempat ketiga resmi pada tahun 1930; Amerika Serikat dan Yugoslavia kalah di semifinal. Saat ini, FIFA mengakui Amerika Serikat sebagai juara ketiga dan Yugoslavia sebagai peringkat keempat dengan menggunakan catatan keseluruhan tim dalam turnamen.
- Austria mengundurkan diri setelah pengundian grup karena Anschluss dengan Jerman; beberapa pemain Austria kemudian bergabung dengan skuat Jerman, yang menyebabkan turnamen saat itu hanya diikuti oleh 15 tim.
- Tidak ada pertandingan final resmi pada 1950. Juara turnamen diputuskan melalui pertandingan grup dengan sistem kompetisi yang diikuti oleh empat tim (Uruguay, Brasil, Swedia, dan Spanyol). Secara kebetulan, salah satu dari dua pertandingan terakhir mempertemukan dua tim teratas, dengan Uruguay menang 2-1 melawan Brasil, sehingga pertandingan ini sering dianggap sebagai final de facto Piala Dunia 1950. Di sisi lain, pertandingan antara dua tim terbawah diselenggarakan dalam waktu yang bersamaan dengan pertandingan Uruguay vs Brasil, dan dianggap sebagai pertandingan penentuan tempat ketiga, yang berakhir dengan kemenangan Swedia 3-1 atas Spanyol, sekaligus menempatkannya di posisi ketiga.
- Hanya 13 tim yang bermain dalam Piala Dunia 1950. 16 tim lolos ke tahap pengundian. Namun, Turki dan Skotlandia mengundurkan diri sebelum pengundian dimulai; Perancis (tersingkir pada babak kualifikasi) diundang untuk menggantikan tim yang mengundurkan diri, sehingga turnamen ini diikuti oleh 15 tim. Setelah pengundian grup, India dan Perancis juga mengundurkan diri, jadi hanya 13 tim yang berpartisipasi dalam turnamen ini.
Dengan perolehan lima gelar juara, Brasil adalah tim paling sukses dalam sejarah Piala Dunia, dan juga satu-satunya tim yang bertanding dalam setiap Piala Dunia (20) hingga saat ini. Brasil juga menyelenggarakan Piala Dunia ke-20 pada tahun 2014. Italia (1934 dan 1938) dan Brasil (1958 dan 1962) adalah dua negara yang telah menjuarai Piala Dunia dua kali berturut-turut. Hanya Jerman Barat (1982-1990) dan Brasil (1994-2002) yang telah melaju ke babak final sebanyak tiga kali berturut-turut. Negara yang paling sering berada di posisi empat besar adalah Jerman (13 kali), sedangkan rekor dua besar paling banyak adalah Brasil (7 kali).
Tim yang mencapai empat besar
Tim | Juara | Tempat ke-2 | Tempat ke-3 | Tempat ke-4 | Mencapai 4 besar |
---|---|---|---|---|---|
Brasil | 5 (1958, 1962, 1970, 1994, 2002) | 2 (1950*, 1998) | 2 (1938, 1978) | 2 (1974, 2014*) | 11 |
Italia | 4 (1934*, 1938, 1982, 2006) | 2 (1970, 1994) | 1 (1990*) | 1 (1978) | 8 |
Jerman^ | 4 (1954, 1974*, 1990, 2014) | 4 (1966, 1982, 1986, 2002) | 4 (1934, 1970, 2006*, 2010) | 1 (1958) | 13 |
Argentina | 2 (1978*, 1986) | 3 (1930, 1990, 2014) | — | — | 5 |
Uruguay | 2 (1930*, 1950) | — | — | 3 (1954, 1970, 2010) | 5 |
Perancis | 1 (1998*) | 1 (2006) | 2 (1958, 1986) | 1 (1982) | 5 |
Inggris | 1 (1966*) | — | — | 1 (1990) | 2 |
Spanyol | 1 (2010) | — | — | 1 (1950) | 2 |
Belanda | — | 3 (1974, 1978, 2010) | 1 (2014) | 1 (1998) | 5 |
Cekoslowakia# | — | 2 (1934, 1962) | — | — | 2 |
Hongaria | — | 2 (1938, 1954) | — | — | 2 |
Swedia | — | 1 (1958*) | 2 (1950, 1994) | 1 (1938) | 4 |
Polandia | — | — | 2 (1974, 1982) | — | 2 |
Austria | — | — | 1 (1954) | 1 (1934) | 2 |
Portugal | — | — | 1 (1966) | 1 (2006) | 2 |
Amerika Serikat | — | — | 1 (1930) | — | 1 |
Chili | — | — | 1 (1962*) | — | 1 |
Kroasia | — | — | 1 (1998) | — | 1 |
Turki | — | — | 1 (2002) | — | 1 |
Yugoslavia# | — | — | — | 2 (1930, 1962) | 2 |
Uni Soviet# | — | — | — | 1 (1966) | 1 |
Belgia | — | — | — | 1 (1986) | 1 |
Bulgaria | — | — | — | 1 (1994) | 1 |
Korea Selatan | — | — | — | 1 (2002*) | 1 |
Sampai saat ini, final Piala Dunia hanya diikuti oleh tim-tim Eropa dan Amerika Selatan. Tim Eropa telah meraih sepuluh gelar juara, sedangkan tim Amerika Selatan telah meraih sembilan gelar. Hanya dua tim dari luar benua ini yang telah mencapai babak semifinal, yakni Amerika Serikat (Amerika Utara, Tengah dan Karibia) pada tahun 1930 dan Korea Selatan (Asia) pada 2002. Hasil terbaik tim-tim Afrika sejauh ini adalah hingga perempat final; Kamerun pada 1990, Senegal pada 2002, dan Ghana pada 2010. Sedangkan hanya satu tim dari Oseania yang lolos kualifikasi, yakni Australia, yang berhasil maju ke putaran kedua pada tahun 2006.
Brasil, Argentina, Spanyol, dan Jerman adalah empat tim yang telah menjuarai Piala Dunia di luar konfederasi mereka; Brasil menjuarai piala dunia 1958 di zona Eropa, Piala Dunia 1970 dan 1994 di zona Amerika Utara, serta Piala Dunia 2002 di zona Asia, dan Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 di Amerika Utara, sedangkan Spanyol meraih gelar juara satu-satunya pada tahun 2010 di di zona Afrika, serta Jerman yang meraih gelar juara keempatnya pada tahun 2014 di zona Amerika Selatan. Sejauh ini, terdapat satu peristiwa saat Piala Dunia dimenangkan tiga kali berturut-turut oleh tim dari benua yang sama; kemenangan Italia dalam Piala Dunia 2006 diikuti oleh kemenangan Spanyol dan Jerman pada tahun 2010 dan 2014 masing-masingnya.
AFC | CAF | CONCACAF | CONMEBOL | OFC | UEFA | Total | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Tim | 32 | 39 | 39 | 80 | 4 | 231 | 425 |
16 besar | 5 | 9 | 13 | 31 | 1 | 81 | 140 |
8 besar | 2 | 3 | 5 | 32 | 0 | 94 | 136 |
4 besar | 1 | 0 | 1 | 22 | 0 | 56 | 80 |
2 besar | 0 | 0 | 0 | 14 | 0 | 26 | 40 |
Ke-1 | 0 | 0 | 0 | 9 | 0 | 11 | 20 |
Ke-2 | 0 | 0 | 0 | 5 | 0 | 15 | 20 |
Ke-3 | 0 | 0 | 1 | 3 | 0 | 16 | 20 |
Ke-4 | 1 | 0 | 0 | 5 | 0 | 14 | 20 |
Penghargaan
Pada akhir setiap Piala Dunia, penghargaan dianugerahkan kepada pemain dan tim atas prestasi yang telah mereka tunjukkan selama turnamen berlangsung. Saat ini, terdapat enam penghargaan, yaitu:- Bola Emas untuk pemain terbaik, ditentukan melalui pemungutan suara oleh media (pertama kali dianugerahkan pada 1982); Bola Perak dan Bola Perunggu dianugerahkan kepada pemain terbaik yang menempati posisi kedua dan ketiga dalam pemungutan suara;
- Sepatu Emas untuk pencetak gol terbanyak (pertama kali dianugerahkan pada 1982, namun secara retrospektif telah diberikan sejak 1930); baru-baru ini, Sepatu Perak dan Sepatu Perunggu juga telah dianugerahkan kepada pencetak gol terbanyak kedua dan ketiga;
- Sarung Tangan Emas (sebelumnya bernama Penghargaan Yashin) untuk penjaga gawang terbaik, penerimanya diputuskan oleh FIFA Technical Study Group (dianugerahkan pertama kali pada 1994);
- Penghargaan Pemain Muda Terbaik untuk pemain terbaik yang berusia 21 tahun atau lebih muda pada awal tahun, penerimanya diputuskan oleh FIFA Technical Study Group (dianugerahkan pertama kali pada 2006);an catatan permainan adil (fair play) terbaik, yang ditentukan melalui sistem poin dan kriteria yang ditetapkan oleh FIFA Fair Play Committee (dianugerahkan pertama kali pada 1978);
- Tim Paling Menghibur untuk tim yang paling sering menghibur masyarakat selama penyelenggaraan Piala Dunia, ditentukan melalui jajak pendapat oleh masyarakat umum (dianugerahkan pertama kalinya pada 1994);
Rekor dan statistik
Rekor "paling sering tampil dalam Piala Dunia" dipegang oleh dua pemain; Antonio Carbajal dari Meksiko (1950–1966) dan Lothar Matthäus dari Jerman (1982–1998) sama-sama telah bermain dalam lima Piala Dunia. Matthäus juga menjadi pemain yang paling sering bertanding dalam Piala Dunia, dengan 25 pertandingan. Franz Beckenbauer dari Jerman Barat (1966–1974) adalah satu-satunya pemain yang telah ditunjuk menjadi bagian Finals All-Star Teams sebanyak tiga kali.Pada bulan November 2007, FIFA mengumumkan bahwa semua anggota skuat pemenang Piala Dunia dari tahun 1930 sampai 1974 akan dianugerahi medali kemenangan. Dengan demikian, Pelé dari Brasil menjadi satu-satunya pemain yang telah meraih tiga medali kemenangan Piala Dunia (1958, 1962, dan 1970, meskipun ia tidak ikut bermain pada final 1962 karena cedera), sedangkan 20 pemain lainnya telah meraih dua medali kemenangan. Sejauh ini, enam pemain telah mengumpulkan ketiga jenis medali Piala Dunia (emas untuk pemenang, perak untuk posisi dua, dan perunggu untuk posisi tiga); lima di antaranya berasal dari tim Jerman Barat yang bermain dalam Piala Dunia 1966-1974, termasuk Franz Beckenbauer, dan yang satu lagi adalah Franco Baresi dari Italia (1982, 1990, 1994).
Mário Zagallo dari Brasil dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat adalah satu-satunya orang yang telah memenangkan Piala Dunia baik sebagai pemain ataupun sebagai pelatih. Zagallo menjuarai Piala Dunia bersama Brasil pada tahun 1958 dan 1962 sebagai pemain, dan pada 1970 sebagai pelatih. Sedangkan Beckenbauer menang pada tahun 1974 sebagai kapten Jerman Barat dan pada 1990 sebagai pelatih. Vittorio Pozzo dari Italia adalah satu-satunya pelatih yang pernah menjuarai dua Piala Dunia (1934 dan 1938). Para pelatih Piala Dunia pada umumnya adalah penduduk asli negara yang mereka latih.
Secara keseluruhan, Jerman adalah tim yang paling sering bertanding dalam Piala Dunia, dengan total 99 pertandingan. Sedangkan Brasil adalah tim dengan jumlah gol terbanyak, yakni 210 gol. Kedua tim ini pernah bertemu dua kali dalam Piala Dunia, yakni dalam final Piala Dunia 2002 yang dimenangkan Brasil, dan semifinal Piala Dunia 2014 yang dimenangkan Jerman.